Langsung ke konten utama

Gunakan Motor, Bupati Tebar Bantuan

            LOSARANG 25/02/2014 – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah terpaksa harus gunakan kendaraan bermotor untuk tebar bantuan di Desa Cemara Kulon Kecamatan Losarang. Hal ini dikarenakan kendaraan yang digunakan tidak bisa melewati jembatan yang kondisinya masih darurat dan hanya bisa dilewati oleh kendaraan bermotor, Selasa (25/02/2014).

            Menuju Desa Cemara Kulon, harus masuk dari depan Polsek Losarang kondisi jalan yang sudah di beton sangat enak dilalui oleh kendaraan roda empat. Namun, ketika akan masuk desa tersebut, kondisinya berubah karena harus melewati jembatan yang hanya bisa dilewati motor. Melihat hal itu, bupati langsung turun dan sektika itu ajudan bupati Dian Mayasari langsung membonceng bupati untuk menuju lokasi kegiatan. Melintasi jalan yang baru saja diperbaiki melalui kegiatan TMMD beberapa waktu lalu bupati langsung mendapatkan apresiasi dari masyarakat yang menyambutnya.

            Didesa Cemara Kulon tersebut, Bupati Indramayu membagikan bantuan paket sembako yang bersumber dari berbagai donator dan juga bantuan dari Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Indramayu. Untuk Desa Cemara Kulon bantuan yang didistribusikan yakni berupa paket sembako sebanyak 600 paket. Sebelumnya bupati juga menyerahkan bantuan serupa di Blok Kertasari Desa Losarang sebanyak 125 paket sembako.

            Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, masyarakat Desa Cemara Kulon harus banyak bersyukur karena musibah banjir yang terjadi beberapa waktu lalu bisa diambil hikmahnya. Dengan kondisi jalan yang sudah sangat bagus karena di beton, kini Desa Cemara Kulon mulai menggeliat dan aktif dalam pembangunan. Bahkan kini warga nya terus bergotong-royong untuk mengejar ketertinggalan yang pernah dialami.

            Pada kesempatan itu turut hadir pula Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Wawang Irawan, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Drs. Wawan, para pengurus Dharma Wanita Persatuan, dan lainnya. (deni/humasindramayu)


Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu