Langsung ke konten utama

Bupati Berikan Santunan Keluarga TKW Sureti

            KANDANGHAUR 14/2/2014 – Sebagai kepedulian terhadap nasib kaum buruh migran yang tengah tertimpa musibah. Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah bersama dengan suami DR. Irianto MS. Syafiuddin langsung mengunjungi rumah TKW yang meninggal di Abu Dhabi, Sureti binti Tasdik (34) warga Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur, Jum’at (14/2/2014).

            Seperti diketahui, Sureti binti Tasdik sudah menjadi TKW di Abu Dhabi selama bertahun-tahun, karena sering bolak-balik ke luar negeri kini Sureti menjadi TKW mandiri yang tanpa perantara perusahaan. Namun ternyata meskipun telah menjadi TKW mandiri selama bertahun-tahun di negeri orang tidak lantas bebas masalah. Pada akhir Januari yang lalu mendadak Sureti mengalami sakit perut yang sang sangat akut kemudian lantas dibawa oleh majikannya ke rumah sakit. Namun takdir tuhan berkehndak lain, tuhan sayang dengan Sureti sehingga menjemputnya di negeri orang. Kurang lebih seminggu pasca meninggal, akhirnya jenajah Sureti tiba di Indramayu pada Kamis malam.

            Kedaatangan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah bersama dengan suami DR. Irianto MS. Syafiuddin disambut oleh ratusan warga yang telah berkumpul di rumah duka sejak malam. Sampai dirumah duka, bupati langsung masuk dan memanjatkan doa dihadapan peti jenajah yang masih terbungkus rapat. Kedatngan orang nomor satu di Indramayu tersebut disambut oleh anaknya Adi Sunandar yang masih bersekolah di SMP Misayamina Eretan. Sembari memberikan semangat hidup dan menyampaikan rasa bela sungkawa, Bupati Indramayu juga memberikan uang duka untuk sementara menjalani kehidupannya.

            “Meskipun Sureti meninggal di luar negeri bukan karena suatu kasus, namun dia tetap menjadi pahlawan bagi keluarganya. Kami tengah teliti apakah masih ada hak nya yang belum terpenuhi. Kami tugaskan Dinsosnakertrans untuk menyelesaikan hal ini,” tegas bupati.

            Sementara itu salah seorang warga Desa Eretan Wetan, Ferry (32) yang masih kerabat korban menyambut baik kedatngan bupati bersama dengan suami tersebut. Hal itu merupakan kepedulian pimpinan terhadap rakyatnya dan dicintai oleh rakyatnya.

Turut bersama dengan Bupati Indramayu Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Nani Supendi, Ketua Dharma Wanita Persatuan Ny. Euis Gahrika Bahtiar, Kepala Dinas Pendidikan Odang Kusmayadi , dan Kabag Humas dan Protokol Setda Indramayu Drs Wawan. (deni/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu