Langsung ke konten utama

36.709 Jiwa di Jamin KASEP


INDRAMAYU 9/1/2014 - Sebanyak 36.709 jiwa warga miskin di Kabupaten Indramayu dijamin oleh program KASEP (Kartu Sehat dan Pintar). Program jaminan kesehatan yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu pada pertengahan bulan ini segera di launching ke masyarakat Indramayu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Dr. Dedi Rohendi, MARS seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu dari total jumlah penduduk Indramayu yang mencapai 1.679.631 jiwa yang telah tercover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 922.978 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari peserta Jamkesmas sebanyak 828.221 jiwa, peserta Askes sebanyak 80.000 jiwa, peserta Jamsostek 9.231 jiwa, peserta TNI sebanyak 2.000 jiwa dan peserta Polri sebanyak 3.526 jiwa.

Sampai saat ini masyarakat Indramayu yang belum masuk JKN sebanyak 756.653 jiwa, dari jumlah tersebut terdapat 36.709 jiwa yang masuk kategori miskin dan akan dijamin melalui program KASEP. Sementara sisanya sebanyak 719.944 jiwa belum tercover dalam JKN.

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan JKN pasca tidak berlakunya SKTM, menurut Dedi, pada hari pertama tidak berlakunya SKTM, banyak warga yang marah-marah ke Dinas Kesehatan. Mereka menuntut agar diberikan rekomendasi untuk memperoleh pelyanan kesehatan gratis di RS. Petugasnya pun telah memberikan penjelasan bahwa SKTM sudah tidak berlaku lagi, dan diganti dengan Kartu KASEP.  Peserta KASEP adalah masyarakat miskin diluar kuota JAMKESMAS yang sudah divalidasi oleh desa dan kecamatan. Artinya masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan SKTM tidak secara otomatis menjadi peserta KASEP.

Selanjutnya, masyarakat yang tidak masuk data KASEP, diharapakan untuk  mengikuti program JKN dengan membayar iuran ke BPJS sebesar Rp. 25.500/jiwa/bulan.

Sampai dengan Tanggal 8 Januari, masyarakat yang telah mendaftar sebagai peserta JKN mencapai 485 orang atau rata-rata 70 orang per hari yang menjadi peserta JKN.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menegaskan, program kartu KASEP merupakan upaya untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Indramayu. Meskipun data warga masyarakat yang tercover oleh KASEP sudah masuk ke pihaknya, namun pada minggu ini data susulan dan sudah valid harus sudah masuk ke pihaknya. Tentu saja semua warga miskin harus sudah terdata.

"Supaya data ini benar-benar valid, maka jajaran Dinas Kesehatan pada minggu ini harus lembur untuk menyelesaikan data validasi warga yang masuk KASEP, sehingga kami harapkan pada 15 Januari mendatang program tersebut bisa dapat launching," tegas bupati.

Penegasan bupati tersebut disampaikan ketika berlangsung rapat evaluasi program KASEP yang berlangsung di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Rabu (8 Januari) yang juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah, para Staf Ahli, Kepala Bappeda, Camat, dan para kepala UPTD Puskesmas se Kabupaten Indramayu. (deni/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Jembatan Pecuk Akhirnya Dibangun

INDRAMAYU 15/12/2011 ( www.humasindramayu.com ) – Harapan masyarakat di Kecamatan Arahan dan Sindang untuk memiliki jembatan akhirnya terwujud. Pemerintah Kabupaten Indramayu memastikan Jembatan Pecuk yang terletak di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu segera dibangun. Rencana pembangunan jembatan siap digunakan masyarakat pada 2012 mendatang. Jembatan ini sempat tertunda selama tiga tahun.   Menurut Kabid Jembatan pada Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu Sutiyono mengatakan, pembangunan Jembatan Pecuk dipastikan selesai setelah Pemerintah Kabupaten Indramayu mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 4,2 miliar dari pemerintah pusat melalui APBN perubahan 2011. Dia menyebutkan, terhambatnya proyek pembangunan Jembatan Pecuk di Desa Panyindangan Kulon,Kecamatan Sindang karena minimnya anggaran. Sebab,kebutuhan untuk memenuhi rangka baja jembatan sepanjang 120 meter tidak bisa dianggarkan penuh melalui dana APBD. ...