Langsung ke konten utama

Kemenag Apresiasi Program Keagamaan di Indramayu

 

            INDRAMAYU 18/12/2013 – Berbagai program keagamaan yang telah di canangkan dan dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu mendapatkan apresiasi dari Kementrian Agama Republik Indonesia. Program itu merupakan regulasi yang dapat merubah perilaku hidup masyarakat Indramayu ditengah pengaruh globalisasi saat ini.

            Pernyataan tegas itu disampaikan Menteri Agama Republik Indonesia, Surya Dharma Ali ketika meresmikan penggunaan Gedung Pusat Pelayanan dan Informasi Haji Terpadu Kabupaten Indramayu, Rabu (18/12).

            Menurutnya, banyak program dan kebijakan kreatif yang datang dari daerah. Jika ini bisa diterapkan diberbagai daerah yang ada di Indonesia maka perubahan perilaku masyarakat dapat segera berubah dan agama menjadi suatu solusi dari berbagai permasalahan yang ada saat ini.

            "Indramayu banyak menerapkan kebijakan yang religius dan hal ini diterima oleh masyarakat, saya mendengar kebijakan mengaji 15 menit sebelum bekerja dan belajar mulai banyak ditiru oleh daerah lain. Kemudian pemberian insentif bagi para imam masjid dan guru madrasah ternyata semakin meningkatkan kualitas keimanan dan keilmuan bagi masyarakat," tegasnya.

            Meskipun saat ini urusan keagamaan masih merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Namun demikan yang terjadi di Indramayu tidak ada dikotomi antara kewenangan pusat dan daerah. Banyak program keagamaan di Indramayu  yang ditopang oleh pemerintah daerah. Hal ini berbeda dengan daerah lain dimana pemerintah daerah tidak mau mengeluarkan kebijakan tentang keagamaan karena ketakutan.

            Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Ahmad Bahtiar, SH mengatakan, meskipun urusan keagamaan merupakan kewenangan pemerintah pusat. Namun Pemkab Indramayu memeiliki keterpanggilan untuk terus megembangkannya karena urusan keagamaan yang menjadi objeknya adalah individu-individu sehingga hal itu merupakan urusan bersama dalam menjalankannya.

Sebelumnya, Menteri Agama bersama dengan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melepas peserta jalan santai Kerukunan dalam rangka Hari Amal Bhakti Kementrian Agama yang berlangsung di Lapangan Madya Sport Centre Indramayu yang diikuti 10.000 peserta dari berbagai organisasi profesi yang ada dibawah Kementrian Agama. (deni/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu