Langsung ke konten utama

Ke Kandanghaur, Bupati Berdayakan UMKM


 

 

            KANDANGHAUR 06/12/2013 - Program Bupati Ketemu Rakyat kembali digelar, kali ini wilayah Kecamatan Kandanghaur di jelajah oleh orang nomor satu di Indramayu tersebut. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapatkan perhatian serius agar tetap eksis dan bisa menjadi lahan kehidupan bagi masyarakat.

            Kelompok Usaha Perempuan (KUP) Della Roti yang terletak di Desa Karangmulya merupakan kelompok usaha kecil yang kini tengah mengembangkan usahanya. Usaha yang merupakan binaan PNPM ini melibatkan puluhan kaum perempuan dan sangat membantu dalam ekonomi keluarga.

            Dihadapan Bupati Indramayu, ketua KUP Kasan mengungkapkan usaha yang sudah berjalan selama satu tahun ini telah banyak mengalami perkembangan yang pesat. Modal awal 20 juta yang di dapatkan dari PNPM kini terus berkembang seiiring dengan permintaan masyarakat dengan rotinya.

            Saat ini usahanya masih membutuhkan bantuan terutama untuk penambahan peralatan yang masih sangat kurang yang ternyata sangat berdampak terhadap jumlah produksi  padahal roti hasil kerja kaum perempuan di Desa Karangmulya sudah tersebar di wilayah Indramayu.

            Mendengar kebutuhan tersebut, Bupati Hj. Anna Sophanah langsung mengecek keberadaan ruang produksi yang dilihatnya masih sangat sempit. Bahkan secara langsung bupati mencoba untuk ikut membuat adonan tata cara membuat roti dan melihat proses pembungkusan yang dilakukan oleh ibu-ibu.

            "Usaha roti ini sangat prospektif karena memberdayakan kaum perempuan yang cukup banyak. Usaha ini juga bisa diandalkan karena mampu menghidupi keluarganya masing-masing dan rasanya cukup enak dan harganya murah. Usaha ini segera dilakukan pendampingan oleh Diskopindag agar cepat berkembang," tegas bupati.

            Sebelumnya, Bupati Indramayu juga memberikan bantuan modal kepada ibu Soleh yang setiap hari berjualan sarapan didepan rumahnya. Bantuan modal ini diharapkan bisa menambah usahanya dan semakin pesat berkembang.

            Sebelum memberikan modal, pada kunjungan tersebut bupati juga mengunjungi kediaman Dedeng, Dimpen, Rasdiwan, dan Darnisem yang kondisi rumahnya kurang layak huni. Pada warganya itu, bupati akan merehab rumah tersebut dan memeberikan pengobatan kepada orang yang tengah menderita sakit serta memberikan paket sembako. (deni/humasindramayu)

           

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu