Langsung ke konten utama

Ke Arahan, Bupati Temukan Balita Hydrocepalus

 

            ARAHAN 20/12/2013 – Program Bupati Ketemu Rakyat (BKR) yang sudah berjalan selama empat bulan di Kabupaten Indramayu terus menuai simpati dari masyarakat Indramayu. Pasalnya, sebagai pimpinan daerah Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah langsung menyisir warga-warga yang tengah mengalami permasalahan untuk segera dicarikan solusinya.

            Seperti pada BKR yang berlangsung di Kecamatan Arahan, Jum'at (20/12) Bupati Indramayu keluar masuk desa-desa yang ada di kecamatan tersebut. Ketika tengah melintas di jalan raya Desa Arahan Kidul, Bupati Indramayu diberitahukan oleh warga bahwa ada balita yang tengah sakit menderita pembesaran kepala atau hydrocepalus.

            Mendengar kabar itu tentu saja Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah langsung turun dari sepedanya dan menghampiri kediaman balita Nurazizah (3 tahun) yang tak berdaya dan hanya bisa tergelatak diatas tikar tanpa bisa melihat sekelilingnya. Dia hanya bisa merasakan kehadiran orang-orang yang memnuhi rumahnya yang tampak sesekali menangis karena kurang nyaman dengan banyak orang yang ada disekelilingnya.

            Menurut ayahnya, Budi, Nurazizah mengalami pembesaran kepala setelah kelahiran dan berusia 40 hari. Hal ini ditandai dengan panas tinggi dan kejang yang kemudian terjadi pembesaran kepala dari tahun ke tahun. Sebagai ayah yang berfrofesi sebagai tukang pencari kepiting, Budi berusaha untuk menyembuhkan anaknya dengan membawa ke berbagai rumah sakit, namun sampai detik ini penderitaan Nurazizah belum berakhir.

            Sebagai single parent karena telah berpisah dengan istrinya, upaya untuk menyembuhkan Nurazizah dirasakan sangatlah berat apalagi pendapatannya tidak menentu. Namun dengan ketegaran dan keikhlasan dirinya terus berusaha agar buah hatinya dapat disembuhkan.

            Melihat kondisi demikian, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah merasakan iba yang begitu mendalam apalagi dilihat dari ekonomi keluarga tersebut sangat kekurangan. Meskipun demikan dirinya terus berupaya agar kehidupan keluarga Budi bisa lebih baik lagi.

            "Kita dengan tim dari kedokteran sudah melihat secara langsung kondisi Nurazizah, meskipun sudah ada vonis tapi kami tetap memberikan semnagat dan motivasi serta bantuan kepada ayahnya untuk tetap menjaga anaknya ini. Karena apapun kondisinya, anak merupakan titipan dari Allah SWT," kata bupati. (deni/humasindramayu)

           


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu