Langsung ke konten utama

Dukung Program KASEP, Bupati Resmikan Ruang Kelas 3 RSUD

 

            INDRAMAYU 23/12/2013 - Sebagai bentuk dukungan dan kesiapan terhadap pelaksanaan program Kartu Sehat dan Pintar (KASEP) di tahun 2014 mendatang. RSUD Indramayu telah menyiapkan 32 tempat tidur bagi pasien kelas 3 yang penggunaannya diresmikan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Senin (23 Desember 2013).

            Plt. Direktur RSUD Indramayu dr. Zaenal Arifin mengatakan, dengan diresmikannya 32 tempat tidur ini maka fasilitas di RSUD semakin lengkap dan hal ini merupakan upaya kesiapan untuk mendukung program KASEP yang mulai berlaku 1 Januari 2014 mendatang. Selain mendukung program KASEP yang di keluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu, penambahan tempat tidur juga merupakan upaya untuk mendukung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diluncurkan oleh pemerintah pusat.

            Meskipun ada penambahan tempat tidur, namun sampai dengan saat ini jumlah tersebut masih sangat kurang bila dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kabupaten Indramayu. Akan tetapi penambahan tempat tidur ini merupakan upaya dari RSUD agar pasien kelas 3 bisa terlayani secara maskimal.

            Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, dengan penambahan tempat tidur ini diharapkan dapat dimaksimalkan dalam pelayanan kepada pasien yang sangat membutuhkan.

            Dalam peninjauannya ke setiap ruangan, Bupati meminta agar keramik toilet dilakukan perubahan karena ternyata kurang lancar dalam pembuangan airnya sehingga mengakibatkan air pembuangan menjadi tersendat. Hal lain yang juga mendapatkan perhatian serius dari pimpinan daerah ini, agar perawat dan dokter yang bertugas di ruangan kelas 3 ini agar selalu tersenyum dan memberikan pelayanan dengan sepenuh hati demi kesembuhan pasien.

            "Saya tidak ingin mendengar lagi ada perawat dan dokter yang judes kepada pasien, percuma ruangan baru tapi mutu pelayanan tetap tidak berubah. Dengan ruangan baru ini sikap dan perilaku para perawat bisa dapat dirubah ke arah yang lebih baik," tegas bupati.

            Pada kunjungan ke RSUD tersebut, Bupati menyalami satu per satu masyarakat yang ditemuinya sambil ditanyakan keluhannya dan menanyakan pelayanan RSUD yang diterima oleh pasien selama ini. (deni/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu