Langsung ke konten utama

Bupati Terima Kunjungan Yoseph Umar Hadi

  

INDRAMAYU 9/12/2013 - Anggota Komisi V DPR  RI  Drs Yoseph Umar Hadi MSi, melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Indramayu, Minggu (8/12).  Kedatannya disambut oleh  Bupati Hj Anna Sophanah didampingi suaminya Dr H Irianto MS Syafiuddin dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Kader PDI Perjuangan ini bertekad untuk bersama-sama pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan pembangunan, baik dibidang pertanian maupun infrastruktur.

"Kami ingin membangun komunikasi yang baik dengan Pemkab Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Hj Anna Sophanah, saat ini dinilai terus mengalami kemajuan di segala bidang pembangunan. Beliau mampu melakukan lobi kepada pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan di daerahnya, "ujar  Yoseph Umar Hadi kepada wartawan, kemarin.

Yoseph menjelaskan, saat ini pihaknya terus mengusulkan kepada pemerintah pusat supaya mengalokasikan sejumlah anggaran untuk membanguan infrastuktur di daerah. Anggaran dari pemerintah pusat tidak akan bisa terealisasi, jika pemerintah daerah tidak memiliki tanggungjawab bersama dalam membangun daerahnya. Sebagai anggota DPR RI yang berasal dari Dapil VIII, menurut Yoseph, diriny  merasa bertanggungjawab untuk membantu masyarakat yang berada di Kota Mangga, terutama di bidang pertanian dan perikanan yang menjadi prioritas utama.

"Tahun 2013 ini banyak usulan dari Pemkab Indramayu untuk pembangunan di daerahnya dan belum terealisasi, kami mencoba untuk terus melakukan usulan dan mengingatkan kembali kepada pemerintah pusat dengan tuntutan dan kebutuhan dari daerah Indramayu ini," terang Yoseph.

Di bidang pertanian,  di Indramayu selama ini masih banyak lahan tadah hujan yang biasanya hanya mampu ditanami padi dua kali dalam setahun. Jelang kemarau panjang, petani memanfaatkan tanaman semusim yang hemat air seperti sayuran dataran rendah, buah melon, semangka, jagung manis, terong ungu, dan lainnya.

Bagi petani di Indramayu, kata dia, masalah air memang menjadi problem yang perlu segera dicarikan jalan keluarnya. Untuk membantu mencari salah satu solusi, pihaknya bersama pemerintah daerah telah membangun sejumlah embung air dan perbaikan sejumlah irigasi dengan didanai melalui dana APBN. Hal ini perlu adanya persepsi yang sama untuk bersama-sama membangun daerah untuk kepentingan masyarakat.

"Terus terang saya dengan Bupati Indramayu saat ini Hj. Anna Sophanah dan bupati sebelumnya yakni Pak Yance memiliki pandangan yang sama, hanya untuk kepentingan masyarakat luas. Hilangkan kepentingan pribadi atau kelompok yang hanya merugikan masyarakat,"jelas Yoseph seraya meminta kepada seluruh kader partai moncong putih untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah dalam membangun daerah.

Yoseph menegaskan, meski dirinya berbeda dalam padangan politik, tetapi harus mendukung kepada pemerintahan yang sah dalam ikut serta membangun daerah. Pihaknya berharap kepada seluruh kader partai untuk melakukan politik yang santun, dan hilangan sikap provokasi yang pada akhirnya masyarakat tidak simpati.

"Selama kita menjalankan politik yang santun, maka simpati masyarakat juga bertambah,"ungkapnya.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah menyabut baik kedatangan anggota Komisi VI DPR RI Yoseph Umar Hadi yang selama ini sangat merespons keinginan pememerintah daerah. Pihaknya siap menjalin kerjasama dengan siapa pun jika itu memperhatikan kepentingan masyarakat banyak. (deni/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu