Langsung ke konten utama

Bupati Resmikan Proyek PNPM 2013

 

            KARANGAMPEL 12/13/2013 – Hasil pembangunan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan tahun 2013 secara resmi penggunaannya diresmikan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Kamis (12/13) di GOR Pertamina Mundu Kecamatan Karangampel. Pengalokasian untuk bidang infrastruktur dan ekonomi pada tahun 2013 telah menyerap proyek senilai 43,7 miliar.

            Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Indramayu Drs. H. Munjaki, M.Si seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu mengungkapkan, untuk bidang infrastruktur pendidikan dari tahun 2007-2013 telah dibangun gedung SD dan Ibtidiyah sebanyak 355 unit, gedung TK sebanyak 154 unit, meubel sekolah sebanyak 719 unit dan pemberian beasiswa bagi 925 orang.

            Kemudian telah terbangun jalan dusun dengan telford sebanyak 137 unit, jalan dusun dengan sirtu 161 unit, jalan desa dengan telford 34 unit, jembatan beton untuk roda 4 sebanyak 38 unit, pembuatan saluran irigasi 79 unit, serta bangunan pelengkap jalan/pasangan batu dengan panjang 530.657 meter.

            Sementara di bidang kesehatan sejak tahun 2007 sampai 2013 telah dibangun gedung Posyandu sebanyak 52 unit, gedung Puskesmas pembantu 8 unit, gedung Polindes/Poskesdes 4 unit, bangunan MCK 21 unit, pembuatan bangunan air bersih/bak air sebanyak 17 unit dan meubel di tempat kesehatan sebanyak 7 unit.

            "Selanjutnya untuk bidang ekonomi program yang dilaksanakan adalah perguliran dana simpan pinjam perempuan yang merupakan cikal bagi penumbuhkembangan kelembagaan local dalam mengelola dan melayani pengembangan usaha ekonomi bagi masyarakat miskin terutama pada kaum perempuan. Dana yang telah disalurkan dari tahun 2007 sampai 2013 telah mencapai 30,7 miliar dengan jumlah penerima manfaat mencapai 33 ribu perempuan," kata Munjaki.

             Munjaki menambahkan, total dana yang telah terserap sejak tahun 2007 sampai 2013 ini seleuruhnya mencapai 217.142.500.000,- yang berasal dari APBN sebesar 185.690.000.000,- dan bersumber dari APBD sebesar 31.452.500.000,-. Sementara untuk rencana pelaksanaan PNPM tahun 2014 anggarannya sama dengan tahun 2013 ini.

            Pada kesempatan itu, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, pelaksanaan PNPM di Indramayu jangan sampai tumpang tindih dengan program yang telah direncanakan oleh Pemkab Indramayu, namun PNPM harus mengisi program atau wilayah yang belum tercover di APBD.

            "PNPM sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indramayu, untuk itu program ini jangan sampai tumpang tindih dengan program lainnya sehingga pembangunan bisa merata," tegas bupati.

            Bupati menambahkan, PNPM memiliki azas dari untuk dan oleh masyarakat atau system pembangunan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat secara partisipatif. Dengan system ini perencanaannya dikaji dan dibahas bersama mulai dari tingkat RW, desa dan antar desa. Masyarakat diberi kewenangan penuh untuk menentukan prioritas yang akan didanai oleh PNPM.

            Pada kesempatan itu Bupati Indramayu menyerahkan secara simbolis Dana Daerah untuk Usahan Bersama (DDUB) dari Pemkab Indramayu yang diterima oleh Kecamatan Kedokanbunder sebesar 52,5 juta, Kecamatan Tukdana sebesar 50 juta, dan Kecamatan Kroya sebesar 150 juta. Selanjutnya bupati yang didampingi suami Irianto MS. Syafiudin bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), ketua Tim Penggerak PKK, dan ketua Persit Kartika Chandra Kirana meninjau pameran hasil karya dan produk dari masing-masing UPK PNPM kecamatan. (deni/humasindramayu)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu