Langsung ke konten utama

Berita Hari Ini

HUT KORPRI ke-42

Wujudkan Birokrasi yang Bersih dan Anti Korupsi

 

'Korpri harus menjadi birokrasi yang bersih, efesien, efektif, transparan dan akuntabel. Serta meningkatkan budaya anti korupsi agar menjadi birokrasi yang cerdas, cepat, profesional dan responsif'

 

Di usia ke-42 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) harus menjelma menjadi birokrasi yang bersih dan terus meningkatkan budaya anti korupsi karena hal tersebut merupakan tuntutan dari masyarakat terhadap organisasi Korpri. Hal itu ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika menjadi Inspektur Upacara pada peringatan HUT Korpri ke-42 tingkat Kabupaten Indramayu yang berlangsung di Alun-alun Indramayu, Senin (2/12).

Membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia selaku Penasehat Nasihat Korpri, Bupati menegaskan, lebih dari empat dekade Korpri tampil sebagai organisasi profesi yang tetap menunaikan tugas kedinasannya secara lebih profesional sesuai tuntutan dan perkembangan zaman. Berkat dedikasi dan komitmen para anggota Korpri bersama-sama segenap elemen bangsa mampu bertahan dari krisis keuangan global.

Sebagaimana sudah ditegaskan tahun lalu, menjadi tugas semua untuk meningkatkan komitmen pemberian pelayanan publik yang lebih baik, kepada masyarakat. Tahun depan, segenap anggota Korpri dapat terus meningkatkan komitmen itu untuk menuntaskan agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2010-2014.

"Saya tidak ingin mendengar adanya pelayanan publik yang masih lambat. Kita telah menjalankan reformasi birokrasi dalam sembilan tahun terakhir ini.  Esensi dari reformasi birokrasi yang kita jalankan adalah, memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. Rakyat harus mendapat perlakuan dan pelayanan dari segenap aparatur pemerintahan dengan sebaik-baiknya," tegas bupati.

Pada kesempatan itu Bupati berpesan dan mengharapkan kepada seluruh anggota Korpri agar meningkatkan profesionalisme sebagai aparatur negara, agar masyarakat benar-benar dapat merasakan manfaat dari reformasi birokrasi, yang dijalankan bersama. Selanjutnya mewujudkan birokrasi yang bersih, efesien, efektif, transparan dan akuntabel. Serta meningkatkan budaya anti korupsi dan melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2013, tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi dan menciptakan birokrasi yang cerdas, cepat, profesional dan responsif.

Kemudian, anggota Korpri juga harus menunjukkan keteladanan sebagai aparatur negara yang bersih dan berwibawa. Tidak mencederai kepercayaan rakyat dan sumpah jabatan. "Kita memiliki amanat dan tanggung jawab yang besar, dalam menjalankan tugas kepada tuhan, bangsa dan negara," katanya.

Dalam menghadapi pemilihan umum dan pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2014 mendatang, para anggota Korpri juga harus menjaga netralitas dan membebaskan tatanan organisasi kepegawaian dari kepentingan politik. Sebagai aparatur pemerintahan, segenap anggota Korpri diwajibkan untuk bersikap netral dan adil. "Mari kita tunjukkan kepada rakyat,  bahwa jajaran aparatur pemerintahan di era reformasi saat ini, merupakan pelayan masyarakat. Kedepankan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan," pinta bupati.

Pada upacara tersebut diserahkan SK pensiun bagi 24 PNS yang masuk pensiun di Bulan Desember, penyerahan penghargaan kepada 5 tenaga kesehatan teladan, penghargaan kepada lomba Adipura antar desa tahun 2013, penyerahan lomba kebersihan tingkat desa/kelurahan penunjang Adipura, dan penyerahan kepada pemenang lomba volly ball dalam rangka HUT Korpri ke-42. (deni/humasindramayu)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu