Langsung ke konten utama

MTQ ke-45 Ikhitar Mewujudkan Daerah Religius

MTQ ke-45

Ikhitar Mewujudkan Daerah Religius

 

HAURGEULIS 22/10/2013 – Kabupaten Indramayu yang mengusung visi Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera (Remaja) terus berupaya maksimal untuk mewujudkan visi tersebut. Salah satunya merealisasikan sebagai daerah yang religius. Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-45 Tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2013 yang berlangsung di Kecamatan Haurgeulis merupakan ikhtiar nyata untuk mewujudkan Kabupaten Indramayu sebagai daerah yang religius.

Seperti yang disampaikan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya mengatakan, semangat dan makna MTQ diharapkan terus tumbuh dan subur ditengah setiap warga masyarakat Indramayu. Selain itu kegiatan MTQ juga sebagai sebuah kebutuhan untuk menjadikan warga masyarakat gemar dalam membaca Al-qur'an.

Pemkab Indramayu pada beberapa tahun lalu telah mencanangkan tahun pemhaman Al-qur'an, hal ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat dapat memahami  isi kandungan Al-qur'an lalu mengaplikasinya dalam kehidupan seharí-hari. Melalui kegiatan MTQ ini saya ingin semangat untuk menjadikan Kabupaten Indramayu yang religius bersama Al-qur'an terus tumbuh subur pada setiap warga masyarakat,.

"MTQ jangan diartikan sebagai perlombaan yang muaranya kalah atau menang, tetapi harus dimaknai sebagai media untuk melakukan evaluasi, sejauhmana kualitas kedekatan antara perilaku kehidupan kita dengan nilai-nilai moral yang menjadi pesan utama Al - qur'an. Selain itu, MTQ dapat dijadikan salah satu wahana untuk menggali nilai-nilai Al - qur'an yang bersifat universal, yang selanjutnya nilai-nilai tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya membumikan pesan-pesan Al Qur'an. Mari kita jadikan Al-qur'an sebagai bacaan terbaik dan sumber dari segala sumber ilmu yang akan menuntun kita dalam mengarungi kehidupan baik di dunia maupun akhirat," katanya.

Sementara itu Ketua Panitia MTQ ke-45 tingkat Kabupaten Indramayu, Drs. H. Susanto, BAE mengatakan, cabang yang dilombakan yakni Cabang Murotal, Tilawah, Qiroat Sab'ah, Tilawah Canet, Musabaqoh Syahril Qur'an (MSQ), Musabaqoh Khottil Qur'an (MKQ), Musabaqah Menulis Kandungan Qur'an (M2KQ), Musabaqoh Hifdzil Qur'an (MHQ) meliputi Tahfiz 1 juz, 5 juz, 10 juz, dan 30 juz.

Sebelumnya, dilakukan pelantikan dewan hakim MTQ oleh wakil bupati dan pawai taaruf dari 31 kafilah kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu. (deni/ humasindramayu)

 

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu