Langsung ke konten utama

Enam Orang Raih Predikat RT Teladan

 

INDRAMAYU 23/10/2013 - Sebagai upaya untuk mensukseskan visi Indramayu Remaja, Dewan Pimpinan Daerah Forum Komunikasi RT/RW Kabupaten Indramayu (DPD Fokorgaki) telah menyelenggarakan pemilihan ketua RT teladan Kabupaten Indramayu tahun 2013. Maka terpilih 6 (enam) orang RT yang dinyatakan sebagai RT teladan tahun 2013.

Keenam orang RT teladan yakni A. Kadnawi, S.Pd ketua RT 03 RW 11 Gang 7 utara Desa/Kecamatan Karangampel (juara I), Tamino, S.Pd ketua RT 11 RW 11 Blok Purworejo Desa Temiyangsari Kecamatan Kroya (juara II), Moh Thobiin ketua RT 07 RW 04 Blok Karang Moncol Desa Pengauban Kecamatan Lelea (juara III), Jumakir ketua RT 19 RW 05 BTN Balongan Pratama Blok D2 No.12 Desa Tegalurung Kecamatan Balongan (harapan I), selanjutnya Heri Sunaryo ketua RT 28 RW 04 Blok Rengas Desa Jatibarang Baru Kecamatan Jatibarang (harapan II), dan Suhronudin ketua RT 06 RW 02 Blok Rawad Desa Panyingkiran Kidul Kecamatan Cantigi (harapan III).

Ketua DPD Fokorgaki Drs. Agus Suprapto mengungkapkan, proses pemilihan ketua RT teladan Kabupaten Indramayu tahun 2013 ini dimulai sejak bulan Mei melalui seleksi pemilihan tingkat kecamatan dan berakhir pada awal Oktober yang bersamaan dengan HUT Indramayu ke 486.

Dengan pemilihan ketua RT teladan ini diharapkan  masyarakat menjadi tahu peran, tugas  dan fungsi RT/RW yang membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyaraat. Hal ini tentu saja menuntut jiwa pengabdian yang tinggi masyarakat yang duduk sebagai  ketua RT. Hal ini mengingat ketua RT tidak mendapatkan gaji, ketua RT merupakan lembaga kemasyarakatan yang berfungsi sosial. Dan sebagai konsekuensi ketua RT melayani masyarakat apabila terlambat atau tidak selesai maka akan dimaki-maki dan hal inipun berlaku sebaliknya.

Agus menambahkan, saat ini secara struktur pemerintah daerah telah membuat upaya-upaya yang maksimal memperhatikan dan meningkatkan hak-hak ketua RT yaitu berupa honor ketua RT/RW yang nilainya saat ini sudah tidak memadai dan diharapkan honor yang diberikan dapat disesuaikan dengan situasi perkembangan ekonomi saat ini. Selain itu, pemilihan ketua RT dalam proses pemilihannya telah melalui musyawarah warga yang merupakan bentuk pendidikan berdemokrasi.

Suatu hal yang saat ini harus mendapatkan perhatian saat ini pemerintah daerah sudah waktunya meningkatkan sarana dan prasarana kegiatan RT dalam upaya membangun kemitraan antara pemerintah daerah dengan RT/RW dan masyarakat. Kemitraan ini sangat penting menuju terciptanya lingkungan yang aman, nyaman, kondusif, sebagai salah satu wujud tercapainya visi Indramayu Remaja.

Sementara itu, penyerahan hadiah bagi para RT teladan itu diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si pada malam pentupan pameran pembangunan yang berlangsung di GOR Singalodra Sindang, Minggu (13 Oktober) yang lalu. (deni)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu