INDRAMAYU 25/6/2013 – Pasca kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintah pusat pada minggu kemarin. Bupati Indramayu memantau secara langsung pergerakan harga dan stok sembako di pasar tradisional Indramayu. Pasalnya, sembako merupakan salah satu komoditi utama yang tekena imbas dari kenaikan BBM tersebut.
Kedatangan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ditengah-tengah kerumunan pedagang dan pembeli tentu saja membuat kaget khalayak yang ada ditempat itu. Ketika pertama kali turun dari mobil, Bupati Indramayu langsung menemui seorang pedagang tahu dan mananyakan dampak langsung dari kenaikan BBM yang telah terjadi.
Selanjutnya Bupati Indramayu yang didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu Drs Wawan bergerak masuk kedalam kios-kios yang menjual aneka sayuran dan ayam potong. Ditengah pasar ini bupati banyak mendapatkan penjelasan langsung dari para pedagang dang juga masyarakat yang ada dilokasi tersebut.
Kemudian Bupati Indramayu terus masuk hingga ke kios-kios yang menjual daging yang lokasinya berada di tengah pasar dan diakhiri dengan memantau pergerakan harga beras di sejumlah kios yang menjual bahan makanan pokok tersebut.
Seusai meninjau harga Bupati Indramayu mengatakan, bahwa setelah kenaikan harga BBM terjadi pula kenaikan harga sembako antara 2-5 persen. Namun demikian ada pula beberapa jenis sayuran yang mengalami penurunan. Kenaikan harga sembako yang terjadi nampaknya bisa dipahami oleh pembeli dan juga pedagang.
"Kenaikan beberapa harga sembako ini lebih disebabkan karena kenaikan biaya angkut yang telah mengalami kenaikan terlebih dahulu, sehingga kenaikan sembako ini lebih karena efek atau dampak kenaikan biaya angkut tersebut," kata bupati.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu H. Warjo SH., MM mengungkapkan, beberapa barang yang mengalami kenaikan pasca kenaikan BBM yakni minyak sayur kemasan dari 13.500 kini menjadi 15.000, Ayam Boiler dari semula 27.000 menjadi 30.000, daging sapi semula 87.000 kini 90.000, telur ayam dari 18.000 kini menjadi 18.500. Sementara yang mengalami penurunan harga yakni cabe merah keriting dari semula 26.000 kini menjadi 24.000, sedangkan cabe merah biasa dari 24.000 menjadi 20.000. (deni/humasindramayu)