Langsung ke konten utama

Bupati Indramayu Terima 1.196 Mahasiswa


INDRAMAYU
20/6/2013 - Sebanyak 1.196 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon diterima oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah untuk melakukan KKN di wilayah Kabupaten Indramayu. Semangat para mahasiswa untuk melakukan KKN ini disambut langsung oleh orang nomor satu di Indramayu, Kamis (20/6) di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Indramayu.

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dihadapan ribuan mahasiswa mengatakan, pemerintah di semua tingkatan saat ini tengah gencar melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan IPM. Begitu pun dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu telah dan terus menggulirkan berbagai program baik di bidang pendidikan, kesehatan dan daya beli. Keberhasilan program pemerintah ini tentunya tidak akan dapat dicapai sesuai harapan manakala tidak didukung oleh peran serta aktif seluruh komponen masyarakat.

Membangun sebuah masyarakat secara luas tentu tidak akan dapat dipisahkan dari peran keluarga sebagai inti pembentuk masyarakat. Keluarga merupakan komponen pembentuk masyarakat yang akan mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Kumpulan dari keluarga-keluarga inilah yang akan membentuk masyarakat.

               "Untuk itu bagaimana Pemerintah Kabupaten Indramayu berusaha untuk dapat memberdayakan keluarga, membentuk keluarga yang religius, mewujudkan keluarga yang maju, mandiri dan sejahtera sebagai basis membentuk masyarakat yang religius, maju, mandiri dan sejahtera sebagaimana visi Indramayu Remaja.

Bupati menambahkan, kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) tematik Posdaya/IPM berbasis masjid yang dilaksanakan oleh IAIN Syekh Nurjati Cirebon merupakan salah satu kegiatan positif untuk mempraktekkan apa yang sudah didapat di bangku kuliah dalam kehidupan  sosial masyarakat. Bagaimana para mahasiswa menerapkan ilmu pengetahuan tentang penguatan fungsi keluarga dalam bidang keagamaan dan budaya.

               Posdaya yang memiliki beberapa komponen penguatan yaitu pendidikan, kesehatan, wirausaha, ekonomi, lingkungan hidup, serta keagamaan dan budaya tentunya bertujuan untuk menciptakan satu keluarga yang kuat. Dan yang akan dilaksanakan oleh para mahasiswa ini adalah posdaya peningkatan IPM berbasis masjid.

Dengan mengupayakan pembentukan keluarga yang kuat dengan basis/dasar agama, diharapkan akan tumbuh generasi yang beriman dan bertakwa dan mengamalkan kesholehannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam keluarga maupun dalam kehidupan sosial masyarakat. Dengan dasar keluarga yang beriman dan bertakwa diharapkan dapat terbentuk masyarakat yang religius, maju, mandiri dan sejahtera.

Kegiatan KKN ini akan berlangsung 20 Juni sampai dengan 30 Juli mendatang dan ditempatkan di 11 kecamatan yakni Sukagumiwang, Kertasmaya, Bangodua, Widasari, Tukdana, Sliyeg, Kedokanbunder, Jatibarang, Juntinyuat, Krangkeng, dan Karangampel. (deni)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu