Langsung ke konten utama

Wabup Tegaskan e-KTP Harus Selesai Akhir Mei

            INDRAMAYU 17/5/2013 – Enrollment (perekaman data) e-KTP bagi seluruh warga masyarakat Indramayu harus selesai semua paling lambat akhir Mei 2013 ini. Hal tersebut ditegaskan Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si dihadapan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan seluruh camat beberapa waktu lalu.  Penegasan tersebut dikarenakan sampai saat ini masih tersisa 262.446 sisa target yang belum terekam. Jumlah tersebut tersebar diseluruh kecamatan yang ada di Indramayu.

            Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si menegaskan, sisa target yang belum terekam ini harus dilakukan jemput bola ketengah masyarakat. Selain itu dibutuhkan upaya kerja keras dari Disdukcapil dan para camat untuk segera menyelesaikannya.

            "Kami inginkan sampai akhir Mei ini sisa target masyarakat yang belum terekam harus selesai semua, petugas Disdukcapil dan camat harus kerja keras menyelesaikannya. Apalagi masih ada camat yang perolehan e-KTP sangat sedikit dari jumlah penduduk yang ada didaerahnya," tegas wabup.

Seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, bahwa berdasarkan data dari Disdukcapil jumlah penduduk Indramayu per tanggal 15 Mei 2013 mencapai 2.350.608 orang. Sementara yang menjadi target enrollment e-KTP mencapai 1.293.157 orang. Dan sampai saat ini yang telah terealisasi e-KTP nya mencapai 1.037.064 orang, secara prosentase perekaman e-KTP di Kabupaten Indramayu telah mencapai 80,2 persen.

Untuk kecamatan dengan sisa target terbesar yakni Kecamatan Juntinyuat yang mencapai 32.596 orang dari target 76.570 orang. Sementara kecamatan dengan sisa target terkecil yakni Kecamatan Sindang hanya 1.077 orang dari target 34.608 orang. Tingginya sisa target di Kecamatan Juntinyuat ini dikarenakan terdapat data ganda/salah yang mencapai 17.185 orang, meninggal 641 orang, pindah 505 orang, tidak berada ditempat 8.973 orang dan sisanya belum terlayani mencapai 5.292 orang.

Secara keseluruhan, masih tingginya sisa perekaman data di Kabupaten Indramayu ini disebabkan karena adanya data ganda/salah yang mencapai 78.992 orang, meninggal 16.239 orang, pindah 33.107 orang, tidak berada ditempat 78.917 orang, dan belum terlayani sebanyak 55.785 orang.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Indramayu Drs. H. Yayan Mulyantoro, MM mengatakan, untuk mengejar sisa target tersebut lembaganya sudah melakukan perekaman secara mobile dengan terus berkunjung ke sekolah, TPI, lapas, hingga ke masjid-masjid.

Sampai saat ini lanjut Yayan, kendala dalam percepatan penyelesaian e-KTP di Indramayu disebabkan karena masih ada alat di kecamatan yang belum bisa mobile, kecamatan yang sudah mobile baru Kecamatan Kandanghaur, Patrol, Sukra, dan Lohbener. Selanjutnya kendala juga disebabkan jika ada alat yang rusak maka harus dibawa ke Jakarta sedangkan penyelesaian tidak menentu bahkan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

Kendala lainnya, adanya kecemburuan dan ketidakpercayaan ditengah masyarakat karena terdapat orang yang telah dulu direkam namun belum menerim e-KTP, sementara yang direkam belakangan justru lebih dulu mendapatkannya. Masalah lainnya yakni adanya perubahan aturan yang tidak menentu yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. (deni)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu