Langsung ke konten utama

TNI KB Kes Harus Dirasakan Manfaatnya Oleh Masyarakat


TNI KB Kes Harus Dirasakan Manfaatnya Oleh Masyarakat

 

            INDRAMAYU 29/5/2013 – Pelaksanaan kegiatan bakti TNI KB Kesehatan harus bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. Masyarakat akan lebih mudah diberi pengertian dengan bukti langsung dan perlu dilibatkan secara langsung menjadi pelakunya dan subyek kegiatan, sedangkan pemerintah berfungsi sebagai fasilitator. Hal itu ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika membuka Rakor TNI KB-Kes Tahun 2013 yang berlangsung d gedung Patra Ayu, Rabu (29/5).

            Selama ini, lanjut bupati, bila mempertimbangkan pelaksanaannya, kegiatan Bhakti TNI KB Kes terpadu Kodim 0616 Indramayu ini sudah menjadi hal yang rutin, bahkan terkesan hanya bersifat seremonial, diharapkan kegiatan yang akan mulai dicanangkan pada 4 Juni mendatang lebih berdampak dan dirasakan langsung ditengah-tengah masyarakat.

"Kerjasama antara BPPKB, Dinas Kesehatan, dan Kodim 0616 Indramayu adalah  merupakan bentuk kepeduliaan bersama dalam membantu mewujudkan sasaran pembangunan, khususnya pembangunan yang berkaitan dengan kependudukan," kata bupati.

Dalam pelaksanaannya, harap bupati, dapat memberikan perhatian tehadap aspek spesifikasi wilayah sesuai dengan semangat desentralisasi guna mengakselerasikan pencapaian cakupan sasaran, terutama penduduk yang mempunyai resiko tinggi dan kemandirian masyarakat serta membudayakan perilaku hidup bersih, sehat dan bertanggung jawab. Harapan tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah guna lebih memberdayakan masyarakat dan meningkatkan peran aktif masyarakat untuk ikut menangani pembangunan, sementara peranan pemerintah akan dialihkan dari pelaksana menjadi pengarah dan fasilitator.

Selain itu, kegiatan TNI KB Kes  juga dituntut untuk mampu mengimplementasikan berbagai program yang mengarah pada visi pembangunan kesehatan "Indonesia Sehat" melalui misi antara lain Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau, serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.

Rakor Bhakti TNI KB Kes tersebut selain dihadiri Bupati Indramayu juga dihadiri Dandim 0616 Indramayu, para Danramil, kepala UPTB BPPKB, Kepala UPTD Kesehatan, dan Kepala Dinas Kesehatan, serta para undangan lainnya. (deni/humasindramayu.com)

 


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu