Langsung ke konten utama

TMMD Bangkitkan Warga Cemara Kulon

 

LOSARANG 14/5/2013 – Warga Desa Cemara Kulon Kecamatan Losarang bersyukur karena desanya dijadikan sebagai lokasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-90 tahun 2013. Desa yang baru berusia 3 tahun ini mulai bangkit dan ingin mengejar ketertinggalan dengan desa lainnya.

Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Kodim 0616 Indramayu memutuskan Desa Cemara Kulon sebagai lokasi TMMD karena desa yang baru dimekarkan dari desa induknya yakni Desa Cemara Kecamtan Cantigi ini minim sarana dan prasarananya.

Selain itu, akses masuk ke desa ini sepanjang 7,8 kilometer juga sangat berat apalagi jika hujan turun maka dipastikan kendaraan tidak bisa masuk. TMMD ke 90 tahun 2013 ini dibuka secara resmi oleh Wakil Asisten Teritorial Kodam III Siliwangi Letkol Inf Bahram, Selasa (14/5) di lapangan bola desa setempat.

Dalam amanatnya, Letkol Inf. Bahram mengatakan, adanya TMMD diharapkan muncul sinergitas antara masyarakat, pemerintah daerah, dan TNI untuk pembangunan. Selain itu efek manfaat dari kegiatan ini bisa langsung mengangkat kondisi sosial masyarakat Desa Cemara Kulon terutama dalam pembangunan sarana dan prasarannya.

Sementara itu Komandan Kodim 0616 Indramayu Letkol CPN Asyik Rudianto, S.Mn. menjelaskan, kegiatan TMMD dilaksanakan selama 21 hari terhitung sejak tanggal 14 Mei hingga 3 Juni 2013. Sedangkan anggaran yang digunakan bersumber dari APBD Kabupaten Indramayu sebesar Rp 1.575.334.000,-.

TMMD kali ini akan mengerjakan sasaran kegiatan yang telah ditentukan yakni pengaspalan jalan Desa Cemara Kulon sepanjang 2,2 kilometer dengan lebar 3 meter, perbaikan jalan setapak menggunakan paving block sepanjang 500 meter dan  lebar.1,5 meter, perbaikan rumah gakin sebanyak 10 unit, renovasi ringan kantor desa 1 unit. Selanjutnya pembuatan tanggul penahan tanah (TPT) sepanjang 300 meter, pengembangan PJU sebanyak 30 titik, pembuatan tempat penampungan sampah 1 unit, dan penghijauan melalui penanaman pohon sebanyak 1.650 Pohon.

Sementara itu untuk sasaran tambahan (non fisik) kegiatannya berupa penghijauan, pengadaan sarana olahraga, kegiatan agama, pelayanan KTP gratis, penyuluhan perikanan, penyuluhan tentang posyandu, penyuluhan tentang kesehatan, pemberian buku, dan penyuluhan tentang keuangan bagi pelaku UMKM.

Kehadiran warga masyarakat yang ingin menyaksikan pembukaan TMMD tersebut diapresiasi oleh Bupati Indramayu. Dalam kesempatan itu Bupati Hj. Anna berharap agar masyarakat turut serta dalam kegiatan TMMD dengan memberikan sumbangsih tenaganya sertamembantu semua kegiatan yang telah ditetapkan.

"Saya lihat warga di sini cukup antusias ingin desanya dibangun, untuk itu semua warga diharapkan bisa membantu anggota TNI yang tengah bekerja dalam kegiatan TMMD ini, bantuan bisa dalam bentuk apapun baik tenaga maupun materi. Jika warga dan TNI bisa saling bantu tentu saja ini bisa mewujudkan kerjasama yang baik," kata Bupati Hj. Anna.

Seusai pembukaan selanjutnya dilakukan penanaman pohon secara simbolis dan peninjauan ke beberapa lokasi kegiatan. Pada kesempatan itu juga diberikan bantuan 400 paket sembako bagi para orang tua sepuh dan kerudung bagi para wanita di desa tersebut. (deni)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu