Langsung ke konten utama

Pemkab Buka Akses Pendidikan Yang Luas Bagi Masyarakat

INDRAMAYU 2/5/2013 – Pemerintah Kabupaten Indramayu membuka akses dunia pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat Indramayu. Dengan kebijakan ini diharapkan seluruh masyarakat Indramayu yang berusia sekolah bisa mengenyam pendidikan dengan baik. Hal ini ditegaskan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah ketika menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Pendidikan Nasional yang berlangsung, Kamis (2/5) di Alun-alun Indramayu.

Menurut bupati, seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu, saat ini di Kabupaten Indramayu pendidikan bagi tingakt SD dan SMP telah digeratiskan. Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak menyekolahkan anaknya. Sementara pada tingkat SMA, Pemkab Indramayu baru bisa mengalokasikan anggaran 25 persen untuk pendidikan. Sehingga pada tingkat SMA, anak-anak dari keluarga yang tidak mampulah yang digeratiskan. Sedangkan pada jenjang perguruan tinggi Pemkab Indramayu telah menaggarkan alokasi beasiswa bagi perguruan tinggi Universitas Wiralodra dan Politeknik Indramayu. Selain itu ditambah dengan kerjsama dengan berbagai perguruan tinggi favorit lainnya melalui berbagai program pola kerjasama.

Dengan adanya kebijakan tersebut. Seharusnya warga Indrmayu dapat mengakses pendidikan hingga sampai perguruan tinggi karena telah diproteksi oleh Pemkab Indramayu. Namun diakui bupati, sampai saat ini masih ada beberapa anak yang berusia 13-15 tahun belum memasuki jenjang SMP/MTs. "Hal ini dikarenakan masih belum tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sampai SMP karena masih terdapat budaya memperkerjakan anak di bawah umur untuk membantu ekonomi keluarganya," kata bupati.

Bupati menambahkan, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan merupakan investasi dalam bidang pengembangan SDM. Oleh karena itu penyiapan sarana dan prasarana pendidikan, kualitas pendidikan dan perluasan akses yang seluas-luasnya kepada seluruh anak didik dan masyarakat untuk memasuki dunia pendidikan mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi harus terus dilakukan.

"Melalui peringatan Hardiknas ini saya sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insane pendidikan, organisasi yang bergerak di dunia pendidikan dan lainnya atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam rangka menumbuhkembangkan dunia pendidikan di Indramayu. Semoga ikhtiar untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses masyarakat terhadap pendidikan akan semakin luas dan terbuka," harap bupati.

Pada kesempatan itu juga Bupati Indramayu menyerahkan piala dan piagam penghargaan kepada para juara yang telah mengikuti kegiatan perlombaan bidang ekstra kurikuler dan pendidikan menengah yang telah diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu beberapa hari yang lalu. (deni/humasindramayu)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu