Langsung ke konten utama

Desa Tegaltaman Menuju Desa Terbaik di Jawa Barat

SUKRA 7/5/2013 - Setelah menjadi desa terbaik pertama di Kabupaten Indramayu, Desa Tegaltaman Kecamatan Sukra kini siap untuk menjadi desa terbaik di Provinsi Jawa Barat. Hal itu terungkap pada saat lomba desa tingkat Provinsi Jawa Barat yang berlangsung Selasa (7/5) di desa tersebut.

Kedatangan tim penilai bersama dengan Bupati Indramayu dan unsur muspida lainnya disambut secara antusias oleh ribuan masyarakat di desa tersebut, selain itu untuk menyambut kedatangannya juga disambut dengan kesenian lengser. Sejak pagi hari, ribuan masyarakat berdiri di pinggir jalan yang dijadikan sebagai jalur utama untuk menuju desa tersebut. Bahkan kedatangan tim penilai disambut dengan kuda renggong yang telah disiapkan oleh panitia.

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, perlombaan desa merupakan evaluasi atas penyelenggaraan pemerintahan, kinerja pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan desa. Apa pun hasil yang didapatkan melalui perlombaan ini, seyogyanya dijadikan koreksi untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan, sehingga di masa yang akan datang Desa Tegaltaman dan seluruh desa lainnya di Kabupaten Indramayu dapat menjadi desa yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Meskipun jauh dari sempurna, lanjut bupati, Desa Tegaltaman telah memberikan usahanya yang terbaik dan patut dibanggakan. Namun, usaha itu sendiri tidak boleh berhenti pada perlombaan. Desa Tegaltaman harus mampu memanfaatkan event ini sebagai motivasi untuk semakin maju dan berkembang, karena perlombaan ini hanyalah langkah awal menuju langkah berikutnya yang harus dilewati Desa Tegaltaman dalam menuju pembangunan untuk kesejahteraan masyarakatnya.

"Saya percaya para tim penilai pun telah melihat usaha optimal di tengah keterbatasan, kendala, dan hambatan yang dimiliki oleh Desa Tegaltaman, sehingga dapat memberikan penilaian yang adil atas seluruh kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki oleh Desa Tegaltaman. Kendati demikian, seluruh aparat dan masyarakat Desa Tegaltaman khususnya, serta Indramayu pada umumnya tidak pernah berhenti berdoa untuk kemenangan dalam perlombaan ini. Mudah-mudahan seluruh tim penilai dapat melihat usaha maksimal tersebut dan mempertimbangkan seluruh keunggulan yang dimiliki serta dapat menjadikan Desa Tegaltaman sebagai juara pada perlombaan desa tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2013 ini." tegas Anna Sophanah.

            Sementara itu Camat Sukra Teguh Budiarso, S.Sos mengatakan, Desa Tegaltaman yang berada dipesisir pantai utara ini memiliki cirri khas sendiri. Jika selama ini daerah pantai dikenal dengan sikap indivindualistis, dan acuh. Namun hal ini berbeda dengan warga masyarakat didesa tersebut, dimana warganya mengedepankan sikap kebersamaan dan memiliki jiwa gotong royong yang sangat tinggi.

Lomba desa ini, lanjut camat, diharapkan menjadi titik awal kebangkitan bagi masyarakat desa untuk membangun desanya. Kemudian bisa dijadikan sebagai pemicu dan motivasi bagi masyarakat setempat dan hal yang juga terpenting dari lomba desa ini yakni masyarakat ikut berpartisipasi secara nyata.

Pada kesempatan itu, tim penilai yang didampingi oleh Bupati Indramayu dan juga unsur muspida lainnya langsung meninjau pameran yang merupakan hasil karya dari masyarakat Desa Tegaltaman yang berupa industri usaha kecil makanan dan hasil seni lainnya.

Selanjutnya tim penilai melakukan wawancara dengan unsur terkait yang telah dibagi kedalam berbagai kelompok dan bidang yakni bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pemerintahan dan kamtib, partisipasi masyarakat / kreatifitas / inovasi, kelembagaan, dan bidang PKK. (deni / humasindramayu)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu