Langsung ke konten utama

Wabup Kecewa Solar Langka di Indramayu

INDRAMAYU 24/4/2013 – Masih sering terjadinya kelangkaan BBM jenis solar diberbagai SPBU di wilayah Indramayu sangat disayangkan oleh pemerintah daerah. Pasalnya, Kabupaten Indramayu merupakan daerah pengolah BBM, termasuk mendistribusikan BBM ke wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si ketika berbicara di hadapan peserta kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Musim Tanam Gadu 2013, Rabu (24/4) di Aula Kopsuka Indramayu.

Wabup H. Supendi mengaku sangat kecewa dengan keadaan distribusi yang tengah terjadi saat ini, yang mengakibatkan kelangkaan solar dipasaran. Terjadinya kelangkaan solar ini bukan hanya merugikan penyedia jasa transportasi, tetapi juga sangat berdampak terhadap berbagai sektor yang ada termasuk bidang pertanian.

Adanya kelangkaan solar di Indramayu sekarang ini sangat meresahkan masyarakat. "Saya banyak menerima SMS dari para petani dan kelompok tani serta masyarakat lainnya. Mereka resah dengan kondisi saat ini. Jika solar langka maka petani tidak bisa menggarap lahan karena traktornya tidak jalan. Selain itu, beberapa petani yang perairan sawahnya mengandalkan mesin pompa air yang berbahan bakar jenis solar juga terancam tidak bisa tanam gadu karena sawahnya tidak ada air,"  tandas H. Supendi.

Menurut Wabup, hal ini merupakan preseden yang buruk, mengingat Kabupaten Indramayu dikenal sebagai daerah penghasil minyak bumi. "Ini sangat tidak bagus, masa masyarakat Indramayu harus beli solar di Subang atau Majalengka. Padahal di sini ada Pertamina. Orang awam akan bilang masa Indramayu yang terkenal akan Pertamina-nya tetapi nyari solar susah. Ini kan ironis," tegas Wabup dengan nada tinggi.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Indramayu langsung meminta penjelasan dari salah seorang peserta yang merupakan perwakilan dari Pertamina untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya. "Sampaikan ke pimpinan  ya Pak, segera benahi pola distribusi yang ada saat ini, kenapa solar di Indramayu tidak ada. Kasihan masyarakat Indramayu, apalagi saat ini petani membutuhkan solar untuk traktor dan mesin pompa air," tegasnya. (deni)



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu