Langsung ke konten utama

Saat Dekat dengan Rakyat

            Siang itu cuaca sangat panas. Terik mentari menyengat kulit dan terasa sampai di ubun-ubun. Debu-debu berterbangan terbawa oleh kendaraan yang lewat. Ratusan orang berkumpul. Keringat bercucuran. Namun hal itu tidak menyurutkan mereka untuk beranjak dari tempat yang telah disediakan. Mereka rela berlama-lama menanti kedatangan orang nomor satu Indramayu yang akan bersilahturami mengunjungi tempat mereka.

            Tatkala Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah tiba di tempat, segera kerumunan massa itu mengerubuti orang nomor satu di Kota Manga itu untuk bersalaman sampai berdesak-desakan. Namun dengan terlalu banyaknya massa, tidak semua dapat disalami satu per satu, karena Hj. Anna segera menuju mimbar utama untuk menyampaikan beberapa patah kata.

            Beginilah pemandangan umum yang terjadi ketika Bupati Hj. Anna turne ke daerah-daerah. Beliau selalu disambut hangat oleh masyarakat yang dikunjunginya. Begitu pula dengan kunjungan kerjanya beberapa waktu yang lalu dalam tema penyaluran zakat profesi di seluruh kecamatan se-Kabupaten Indramayu. Masyarakat rela berlama-lama menunggu kehadiran Bupati perempuan pertama di Bumi Wiralodra ini. Bukan menunggu untuk menerima sesuatu, tetapi sekedar ingin bersalaman dan bertutur sapa dengan orang nomor satu Indramayu itu.

Populeritas Hj. Anna memang sangat luar biasa. Hal ini tercermin dalam tiap kunjungannya yang selalu dipadati massa. Energi Bupati Hj. Anna juga sangat luar biasa. Dalam sehari, tiga kecamatan ia kunjungi untuk menyalurkan zakat kepada yang berhak. Bahkan di hari libur seperti hari Sabtu dan Minggu, beliau tidak menggunakan haknya untuk istirahat. Tetapi lebih memilih berkunjung ke masyarakat daripada meluangkan waktu dengan keluarganya. Tidak tanggung-tanggung, di hari libur, empat kecamatan ia kunjungi sekaligus.

Dan beliau sangat enjoy melakukannya. Tidak ada guratan kelelahan dan keletihan apalagi kekesalan di wajahnya. Bupati Hj. Anna sadar, waktu sangat terbatas sementara pekerjaan banyak yang harus diselesaikan, dan yang terutama zakat harus segara dibagikan sebagai wujud solidaritas kepada sesama. Karena itu ia harus bergerak cepat.

            Saat dekat dengan rakyat, Bupat Hj. Anna tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga mendengar keluhan dan aspirasi dari rakyatnya. Semua persoalan ia dengarkan dengan cermat dan diperhatikan betul. Kalau memungkinkan diselesaikan di situ ia selesaikan. Sedangkan kalau tidak ia bawa ke kantor dan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Dinas (OPD) terkait. Sebagai contoh, saat ada anak yang tidak bisa sekolah karena tiada biaya untuk melanjutkan ke SMA, ia menginstruksikan Kepala UPTD Pendidikan setempat untuk menyelesaikan masalah ini.    

            Tetapi jangan sekali-kali mencoba membohongi Bupati Hj. Anna dengan mengatakan di depan bupati siap tetapi ternyata dibelakangnya tidak mengerjakan. Pejabat yang bersikap seperti itu harus siap-siap menanggung akibat dari perbuatannya. Karena Bupati Hj. Anna akan meng-cross cek hal-hal semacam ini melalui RT, kuwu, maupun camat.

Berdasarkan data yang ada, penyerahan zakat profesi tahun ini di tiap-tiap kecamatan Bupati Hj. Anna menyerahkan paket sembako kepada 100 orang, pemberian modal usaha kecil sebesar Rp 300.000,00 kepada 59 orang, dan merehab rumah keluarga miskin di 30 kecamatan, dimana tiap kecamatan mendapat 2 unit.

Kepada 59 penerima bantuan modal usaha, Bupati Hj. Anna meminta agar memanfaatkan modal itu dengan sebaik-baiknya. "Saya minta agar pemberian modal ini benar-benar digunanakan untuk modal usaha. Pemberian ini hanya stimulan saja, jadi gunakan dengan sebaik-baiknya," pintanya.

Mengingat padatnya jadwal, protokol Pemkab Indramayu hanya memberi waktu 1 jam kepada Bupati Hj. Anna untuk tiap kunjungan kerjanya. Tetapi beliau mengabaikan hal itu. Bagi Bupati Hj. Anna, saat bersama rakyat adalah saat yang sangat berbahagia karena ia dapat bercengkerama, termasuk menanyakan masalah keluarga.

Dalam penuturannya kepada harian ini, Bupati Hj. Anna mengaku rasa lelah dan capai itu terbayar dengan hangatnya sambutan masyarakat kepada dirinya. "Sambutan mereka sangat tulus, tidak dibuat-buat dan tidak basa-basi. Ini yang membuat saya betah berlama-lama dengan mereka dan ini obat penghilang rasa lelah saya," ujarnya.

Bupati Hj. Anna mengaku, dirinya lebih senang berlama-lama dengan masyarakat dibandingkan harus duduk di belakang meja, menerima tamu pejabat, atau elit politik lainnya. "Jujur saja, saya lebih senang berada di tengah-tengah mereka. Dengan berada di tengah-tengah mereka, saya bukan hanya mendengar aspirasi mereka, tetapi juga merasakan denyut kehidupan mereka, nafas mereka, kemauan mereka, dan kebutuhan mereka," tandasnya.

Menurut Bupati Hj. Anna, bagi dirinya, masyarakat merupakan sumber inspirasi dan motivasi yang tidak pernah habis. "Dengan sering bertemu masyarakat saya menjadi lebih berempati kepada mereka. Dan kunjungan ini menjadi bahan bagi saya untuk menentukan kebijakan-kebijakan saya," ujarnya. (Humas Indramayu)



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu