Langsung ke konten utama

Pantau UN, Bupati Support Siswa dan Pengawas

            INDRAMAYU 15/4/2013 – Kesibukan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah pada Senin pagi (15/4) bertambah. Begitu pagi menjelang sekitar pukul 06.15 beliau langsung keluar rumah dan bergegas menuju kendaraan untuk memantau pelaksanaan ujian nasional (UN).

            Pada pukul 06.30 beliau sampai di SMA 1 Indramayu, kedatangan Bupati Indramayu yang tanpa pengawalan ini berbarangan masuknya dengan para siswa-siswi disekolah tersebut sehingga nyaris tidak diketahui. Begitu sampai di sekolah yang dipimpin Dra. Hj. Hendhy M. Yarkasi, M.Pd ini, bupati langsung masuk ke ruang pengawas dan memeriksa kesiapan dari para pengawas.

            Diruangan tersebut, bupati memberikan support kepada para pengawas yang berasal dari berbagai sekolah tersebut untuk melayani siswa yang tengah melakukan ujian. Selajutnya di sekolah dengan jumlah peserta UN sebanyak 309 itu bupati memeriksa berkas soal yang telah disimpan. Ketika berada di lorong sekolah, bupati juga menyalami siswa-siswi yang baru datang dan memberikan motivasi dan semangat kepada siswa yang akan berjuang menghadapi UN.

            Selanjutnya Bupati Indramayu yang hanya didampingi ajudan dan fotographer pendopo ini menuju ke SMK 1 Sindang. Disekolah ini kedatangan Bupati Indramayu yang diditerima oleh kepala sekolah Amin Adya Mulyana hanya bisa memantau siswa yang tengah UN dari luar jendela. Disekolah ini, bupati merasa kaget karena dari 194 pesereta UN hanya 193 yang mengikuti UN di sekolah. Sedangkan 1 siswa mengikuti UN di dalam Lembaga Pemasayarakatan (LP) karena terkena kasus hukum. Disekolah tersebut bupati juga menyempatkan untuk melihat situasi lingkungan sekolah yang kemungkinan 'balik arah' menghadap ke timur.

            Kemudian, Bupati Indramayu memantau pelaksanaan UN di sekolah swasta yakni SMK PGRI yang berada jalan Ir. H. Juanda. Kehadiran bupati langsung disambut kepala sekolah Edi Suparmin, S.Pdk. Disekolah swasta favorit ini terdapat 149 siswa yang semuanya mengikuti UN. Ditempat ini, Bupati Indramayu banyak menerima keluh kesah dari keberadaan sekolah swasta yang setiap tahunnya harus terus bersaing dengan sekolah negeri.

            Seperti diketahui mulai hari ini sebanyak 15.729 siswa SMA/SMK/MA di Kabupaten Indramayu mengikuti UN diberbagai sekolah. Jumlah tersebut terdiri dari 5.353 siswa SMA, 8.645 siswa SMK, dan 1.737 siswa MA. Pada hari ini juga sebanyak 1.275 peserta ujian paket C setara SMA mengikuti UN yang bertempat di SMP 1, 3, dan 4 Sindang namun pelaksanannya mulai berlangsung pada pukul 13.30. (deni/humasindramayu)

    --


Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu