Langsung ke konten utama

Bupati Lantik Tatang Sutardi Gantikan Suyanto

INDRAMAYU 9/4/2013 – Tak disangka. Cuaca di sekitar Pendopo Indramayu yang semula cerah tiba-tiba muncul angin yang begitu kencang hingga menerbangkan beberapa tempat sampah dan benda-benda kecil lainnya. Kemudian turun hujan yang begitu lebat akan tetapi selanjutnya kemudian hilang begitu saja dan cuaca kembali cerah.

Situasi yang demikian seolah menggamabrkan rencana pelantikan jajaran direksi  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Darma Ayu (TDA) Indramayu. Sebagai perusahaan daerah satu-satunya yang mengelola air dan menjadi tumpuan bagi masyarakat Indramayu, turunnya hujan menjelang pelantikan digambarkan sebagai suatu keberkahan.

Selasa, (9/4) bertempat di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melantik Jajaran Direksi PDAM TDA Indramayu untuk periode 9 April 2013 – 9 April 2014 mendatang. Untuk Direktur Utama kini dipercayakan kepada H. Tatang Sutardi, S.Sos. M.Si, Direktur Umum masih tetap dipercayakan kepada Endang Effendi, SE. MM. Dan Direktur Teknik dipercayakan kepada H. Tono Suhartono, SE.

Pada pelantikan tersebut masing-masing direksi menandatangani pakta integritas yang akan meningkatkan kualitas pelayanan dan juga prinsip manajemen yang sehat  sesuai dengan prinsip good corporate governance dengan membuat corporate plan selama empat tahun.

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam sambutannya menekankan agar jajaran direksi yang baru dapat meneruskan dan meningkatkan kebijakan dan program program sebelumnya yang dianggap mampu meningkatkan kinerja PDAM. Sanggup untuk secara sungguh-sungguh melaksanakan tugas dan fungsi – fungsi  menejemen PDAM. Kemudian melakukan reformasi budaya dan etos kerja. Serta meningkatkan profesionalisme berdasarkan prinsip good corporate gavernance dengan membuat corporate plan untuk jangka waktu 5 ( lima ) tahun.

Selanjutnya jajaran direksi juga dapat meningkatkan  nilai perusahan  dengan melakukan  restrukturisasi, privatisasi dan kerjasama usaha  antar BUMD berdasarkan prinsip–prinsip bisnis yang sehat. Meningkatkan efesiensi, serta menyediakan barang dan jasa baik secara kualitas maupun kuantitas dan kompetitif. Meningkatkan pelayanan stakcholder yang bermutu tinggi. Dan sanggup untuk melaksanakan pengelolaan anggaran perusahan dengan memenuhi  prinsip pengelolaan keuangan yaitu : prinsip akuntansi, prinsip akuntabilitas dan prinsip audit yang dinyatakan benar dan wajar tanpa pengecualian.

"Kami tidak ingin ada keluhan dari masyarakat tentang keluhan PDAM seperti air yang tidak keluar dan air yang keruh serta tidak profesionalnya kinerja PDAM. Kami harapkan dengan jajaran direksi yang baru memiliki semangat yang baru demi kemajuan PDAM," kata bupati.

Pada kesempatan itu ikut hadir jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Muspida), pimpinan perbangkan, kepala OPD, camat, dan undangan lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

 --


Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...