Langsung ke konten utama

Kunjungi RSUD, Bupati Temukan Balita Hydrocepalus

Kunjungi RSUD, Bupati Temukan Balita Hydrocepalus

 

            INDRAMAYU 20/2/2013 – Di sela-sela kunjungannya meninjau master plan RSUD Indramayu kemarin, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah tidak sengaja bertemu dengan dua balita penderita hydrocepalus. Melihat ada balita yang tengah menderita di antara antrian pasien lainnya, sontak saja Bupati Indramayu langsung menghampirinya dan menyampaikan rasa prihatinnya.

            Seusai turun dari mobil yang ditumpanginya, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah langsung menyalami pasien yang tengah mendaftar di bagian pendaftaran pasien. "Sudah daftar belum, sudah berapa lama ngantrinya?" tanya bupati kepada pasien yang berada di ruang pendaftaran.

            Seusai dari ruang pendaftaran, orang nomor satu Indramayu itu kemudian melintasi setiap ruangan Poliklinik. Ketika sampai di ruangan Poli Anak, Bupati Indramayu terkejut karena di situ terdapat dua orang balita yang kondisinya cukup memprihatinkan karena menderita hydrocepalus. "Sudah berapa lama anak ibu menderita begini, kemudian bagimana dengan pengobatannya," tabya Hj. Anna kepada ibu si anak tersebut.

            Sambil menarik napas panjang, Bupati Indramayu itu kemudian mengelus bagian kepala yang membesar, dengan sentuhan lembut seorang ibu yang penuh kasih sayang dan rasa iba yang begitu mendalam. Begitupun kepada ibu yang memangku anak tersebut, istri dari Dr. H. Irianto MS. Syafiuddin ini memberikan dukungan, bahkan terus membimbingnya untuk tetap bersabar dan ikhlas.

            Tidak lama, Bupati Indramayu memanggil Direktur RSUD Indramayu dr. Ahmad Rosdi dan meminta kepadanya agar balita penderita hydrocepalus itu dipantau secara intensif sampai benar-benar sembuh. "Saya minta Dirut RSUD untuk benar-benar memperhatikan pengobatan anak ini, jangan bebani kepada mereka dengan hal-hal yang lainnya. Biarkan orang tuanya konsentrasi dalam mengobati anak ini," tegas bupati.(deni/dedi/www.setda.indramayukab.go.id)

 



--

Kunjungi Website Kami www.setda.indramayukab.go.id Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...