Langsung ke konten utama

Bupati Puji Balai Desa Majasari

Bupati Puji Balai Desa Majasari


    SLIYEG 13/2/2013 - Pembangunan balai desa Majasari pada tahap pertama sudah rampung dikerjakan. Pemotongan pita sebagai tanda diresmikannya balai desa Majasari, telah dilakukan Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah, Selasa (12/2) kemarin. Pada peresmian tersebut, Bupati memuji balai desa yang dibangun atas kerjasama seluruh masyarakat Majasari dalam mengolah dana swadaya.
    "Ini merupakan bukti keberhasilan pemerintah desa yang didukung oleh masyarakatnya. Kepemimpinan di desa ini patut di contoh karena telah berhasil menggerakan masyarakatnya untuk bersama-sama menggerakan masyarakatnya. Saya turut berbangga hati, dan hal ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi desa-desa lainnya," ungkap Bupati Anna dihadapan para undangan.
    Dirinya mengingatkan, dengan kehadiran balai desa baru itu, agar juga turut dibarengi dengan peningkatan pelayanan masyarakat. "Semoga dengan telah selesainya pembangunan balai desa baru ini, akan mampu membawa semangat baru dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," harapnya.
    Desa Majasari yang telah memiliki segudang prestasi, akan terus berupaya menata desa. "Semua yang kami lakukan adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," tutur Kuwu Majasari Wartono, SPd MSi.
    Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu (AKSI) itu, juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Majasari dan semua pihak yang telah mendukung tercapainya pembangunan balai desa hingga selesai.
    Kuwu Wartono juga memaparkan, selain merampungkan pembangunan balai desa, infrastruktur lain yang berhasil diselesaikan antara lain, renovasi tempat wudhu dan toilet masjid Al-Fatah. Tidak hanya itu, pembangunan jalan lingkar selatan Desa Majasari, hingga pembangunan penampung atau torent air bersih desa juga turut diselesaikan. (deni/humas)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...