Langsung ke konten utama

Danrem Apresiasi Keamanan di Indramayu

Danrem Apresiasi Keamanan di Indramayu

 

INDRAMAYU 30/1/2013 – Meskipun situasi di Kabupaten Indramayu akhir-akhir ini terus terjadi aksi unjuk rasa. Namun secara umum tingkat keamanan dan ketertiban kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Hj. Anna Sophanah ini dalam keadaan baik dan dapat dikendalikan. Hal tersebut ditegaskan Komandan Resort Militer (Danrem) 063 / Sunan Gunung Jati Cirebon Kolonel Inf. Ali Sanjaya ketika bertemu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si di Ruang Nyi Endang Dharma Pendopo Indramayu, Rabu (30/1).

 

Menurut Ali Sanjaya, selama dirinya berada di Korem banyak memahami seluk beluk situasi keamanan dan ketertiban serta kondisi social di wilayah III Cirebon termasuk Kabupaten Indramayu. Diakui olehnya, bahwa Kabupaten Indramayu belakangan ini banyak aksi unjuk rasa yang terjadi. Kasus unjuk rasa yang cukup menyita perhatiannya adalah aksi unjuk rasa para kaum buruh dan kasus tanah pangonan di Kecamatan Sukra. Meski demikian, berkat upaya kerja keras dari pemerintah daerah dan juga pihak kepolisian dan TNI situasi tersebut bisa dikendalikan.

 

"Kami memberikan apresiasi yang sangat luar biasa bagi pimpinan daerah di Indramayu atas kepedulian dan kerjasamanya dalam menyelesaikan persoalan yang muncul di tengah masyarakat, apa yang dilakukan oleh pimpinan daerah Indramayu bisa ditiru oleh daerah lainnya," katanya.

 

Sementara itu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si mengatakan, selama ini pihaknya selalu berkosultasi dengan jajaran TNI apabila terdapat situasi yang menyangkut keamanan dan ketertiban di Kabupaten Indramayu. Koordinasi yang dilakukan oleh pimpinan daerah (Muspida) selalu mengedepankan musyawarah sehingga membuahkan hasil yang bisa diterima oleh semua pihak. Namun demikian tindakan tegas juga sudah dilakukan terhadap situasi yang dikhawatirkan dapat menimbulkan rasa nyaman di tengah masyarakat.

 

Kedatangan Danrem 063 / Sunan Gunung Jati Cirebon tersebut dalam rangka pamit dari jabatannya saat ini, karena dirinya segera dialihtugaskan ke Mabes TNI. Ikut dalam peretmuan tersebut Kepala Polisi Resort Indramayu AKBP Golkar Pangarso R.W. SH.SIK.MH. , Komandan Distrik Militer 0616 Indramayu Letkol ARH. Hari Arif Wibowo, Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu Sopran Telaumbanua SH., Ketua DPRD Indramayu Drs. H. Abdul Rozaq Muslim, M.Si, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar, SH. (deni/humasindramayu)  



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu