Langsung ke konten utama

Apel Senin Pagi Makin Sepi, Inspektorat Tindak PNS Malas (Berita Untuk Senin)

Apel Senin Pagi Makin Sepi, Inspektorat Tindak PNS Malas

 

            INDRAMAYU 23/1/2013 – Inspektorat Kabupaten Indramayu akan menindak tegas Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Indramayu yang malas bekerja. Tindakan itu mulai dari teguran tertulis sampai pemberian sanksi dan dipublikasikan ke umum melaui media massa. Hal ini ditegaskan Inspektur Kabupaten Indramayu Drs. Nuradi, M.Si ketika menjadi inspektur upacara beberapa waktu lalu.

            Dikatakan, , pihaknya tidak ingin antara PNS yang rajin dan malas disamakan. "Keduanya harus dibedakan sehingga PNS yang rajin tidak tertular oleh PNS yang malas. Inspektorat sebagai lembaga yang diberikan kewenangan untuk memberikan sanksi terhadap PNS, akan menindak tegas PNS yang jarang masuk kantor dan tidak mengikuti apel pagi," katanya.

            Dijelaskan, PNS harus tunduk dengan aturan yakni masuk dan pulang kantor tepat waktu serta mengikuti apel pagi. Jika tidak ada tindakan tegas, dikhawatirkan pelayanan kepada masyarakat akan menurun dan terganggu. "Kami khawatir, apel pagi tiap hari Senin dan Jum'at yang dilaksanakan di Alun-Alun Indramayu semakin sepi dan lama-kelamaan kosong. Ini tentunya berbahaya," tegas Nuradi.

            Saat ini, lanjut mantan Camat Haurgeulis ini, di Pemkab Indramayu banyak PNS yang rajin namun dalam pengamatan Inspektorat terus mengalami penurunan karena telah terpengaruh oleh PNS yang malas.

"PNS Indramayu harus menunjukan kualitas yang baik dengan memberikan contoh kepada masyarakat, salah satunya dengan mengikuti apel pagi. Mengikuti apel pagi salah satu komitmen dari PNS tersebut apakah siap bekerja atau tidak," tandasnya.

(deni/humasindramayu)

 

 

 



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...