Langsung ke konten utama

Tahun 2012 Temuan Inspektorat Menurun

INDRAMAYU 20/12/2012 (www.humasindramayu.com) – Selama tahhun 2012 ini Inspektorat Kabupaten Indramayu sampai dengan 20 Desember 2012 berhasil menekan temuan dalam penyelenggaraan pemerintahan yakni sebanyak 976 temuan, jumlah tersebut menurun bila dibandingkan temuan tahun 2011 lalu yang mencapai 1.227 temuan.

 

Hal itu terungkap ketika Inspektur Kabupaten Indramayu Drs. Nuradi, M.Si menyampaikan laporan pada kegiatan Gelar Pengawasan Daerah (Larwasda) Hasil Pemeriksaan Inspektorat tahun anggaran 2012 yang berlangsung di Gedung Serba Guna Bumi Patra, Kamis (20/12).

 

Nuradi  menambahkan, berdasarkan hasil evaluasi tindak lanjut tahun 2012 sampai dengan 20 Desember 2012 pukul 08.00, dari 176 objek pemeriksaan dan yang telah menindaklanjuti sejumlah 166 objek pemeriksaan dengan jumlah temuan 930 temuan, sisanya sebanyak 10 objek belum selesai tindaklanjutnya (46 temuan) dengan prosentase penyelesaian tindak lanjut sebesar 95 persen dari jumlahh 976 temuan.

 

Selanjutnya, Inspektorat juga telah berhasil mengembalikan uang kepada kas negara/daerah sebesar Rp. 2.128.657.807,- uang yang berhasil dikembalikan tersebut terdiri dari pembayaran PPN sebesar Rp. 223.466.707,- pembayaran PPH sebesar 109.433.355,- pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar Rp. 707.118.801,- pengembalian retribusi sebesar Rp. 204.239.569,-  ADD sebesar Rp. 763.090,- pengembalian dana BOS sebesar Rp. 30.817.005,-

 

Selain itu, dana yang berhasil juga diselematkan yaitu  pengembalian raskin sebesar Rp. 314.550.000,- pengembalian anggaran kegiatan sebesar Rp. 4.221.352,- pengembalian DSP sebesar Rp. 780.000,- denda KTP/KK sebesar Rp. 22.700.000,- lain-lain Rp. 25.628.951,- denda keterlambatan dari pihak ke 3 sebesar Rp. 42.961.339,- dan penyelematan keuangan negara / daerah dari pemeriksaan kasus sebesar Rp. 442.201.167,-

 

Dari hasil evaluasi pengawasan dilapangan terdapat beberapa temuan yang merupakan penyebab disetiap objek pemeriksaan yaitu adanya kelemahhan akuntabilitas pengelolaan aset tetap, kelemahan akuntabilitas keuangan khususnya kecukupan bukti pertanggungjawaban sesuai dengan DPA.

 

Penyebab lainnya, lanjut Nuradi, adanya kelemahan proses pengadaan jasa konstruksi seperti kurangnya kuantitas dan kualitas pengawas lapangan sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya pengawasan yang dilakukan. Kemudian lemahnya sistem pengendalian intern yang dilakukan kepala OPD dan lemahnya pemahaman terhadap aturan perpajakan khususnya di desa dan kecamatan.

 

Sementara itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menegaskan, menurunnya jumlah temuan pada tahun 2012 ini mencerminkan adanya peningkatan kualitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Temuan yang masih muncul diharapkan bisa segera diselesaikan dengan waktu se singkat mungkin karena sudah masuk di akhir anggaran dan tidak terulang kembali pada tahun berikutnya.

 

Kegiatan gelar pengawasan daerah tersebut para kepala OPD, camat, kepala UPTD, kepala sekolah, kuwu se Kabupaten Indramayu serta undangan lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

 



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu