Langsung ke konten utama

Bupati Indramayu Tinjau Pembangunan Pasar Karangampel

KARANGAMPEL 26/11/2012 (www.humasindramayu.com) - Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah meninjau pembangungan proyek Pasar Karangampel, Senin (26/11). Kunjungan Bupati Hj. Anna ini didampingi Waki Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si.  beserta sejumlah kepala OPD. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Hj. Anna menyempatkan untuk  mengelilingi bangunan pasar yang belum rampung guna melihat kualitas bangunan juga berbincang dengan pekerja bangunan.

 

Di sela-sela kunjungannya, orang nomor satu Indramayu meminta kepada kontraktor agar segera merampungkan bangunan pasar secepat mungkin karena sudah memasuki masa akhir tahun anggaran. Bupati Hj. Anna juga meminta kepada kontraktor untuk membuat drainase (saluran air) yang lebih lebar dari yang saat ini dibuat supaya nantinya tidak mampet. Saluran yang ada saat ini berukuran lebar 30 cm, namun bupati meminta untuk diperlebar.


Selain itu Hj. Anna juga meminta untuk membebaskan tanah warga yang nantinya dipergunakan untuk membuat jalan baru yang langsung menghubungkan ke Desa Dukujeruk, sehingga keberadaan Pasar Karangampel yang baru ini tidak memacetkan jalan raya, karena dapat ditempuh melalui Desa Dukujeruk.


Sementara itu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si menegaskan kepada para pengembang untuk membuat pasar ini senyaman mungkin, sehingga pedagang dan penjual bisa nyaman bertransaski di pasar yang baru ini. Saluran yang ada diharapkan tidak dibuang ke sawah namun bisa dibuang ke saluran Kali Kamal yang berada disamping pasar tersebut


Pasar Karangampel yang baru terdiri dari 244 kios dan 260 los berdiri diatas lahan seluas 5 hektar yang digunakan untuk bangunan pasar seluas 3,6 hektar dan sisanya untuk sarana penunjang lainnya. Pasar Karangampel yang baru ini merupakan percontohan untuk pasar higenis. Pasar yang menelan anggaran APBN senilai 9,6 miliar ini diharapkan rampung pada tanggal 15 Desember mendatang.


Pada kesempatan itu turut mendampingi Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan H. Warjo, SH. MM., Kepala Dinas Bina Marga H. Soen Soedjarwo, ST., Kepala Dinas Cipta Karya Ir. Heri Hilman, Kepala Dinas PSDATamben Omarsyah, S.Sos. MM, Asisten Administrasi, Didi Kusmulyadi, SH, serta para pejabat lainnya.(deni/dedi/www.humasindramayu.com)

 



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu