Langsung ke konten utama

Bupati Lepas 89 Atlit Kontingen Indramayu

INDRAMAYU 15/10/2011 (www.humasindramayu.com) – Kontingen Pemda Indramayu siap ambil posisi bergengsi pada ajang Pekan Olahraga Pemda (PORPEMDA) tahun 2012 tingkat Provinsi Jawa Barat yang digelar di Kabupaten Kuningan  pada tanggal 16-19 Oktober 2012 mendatang. Sebanyak 89 atlit yang merupakan PNS Kabupaten Indramayu secara resmi dilepas oleh Bupati Hj. Anna Sophanah di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra, Senin (15/10).

 

Di sela-sela pelepasan, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, kontingen dari Indramayu harus bisa menjaga nama baik daerahnya bahkan harus mempromosikan keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih. "Keikutsertaan Kabupaten Indramayu dalam ajang ini merupakan eksistensi Indramayu di tingkat Jawa Barat," ujarnya.

 

Selain itu, lanjutnya, kontingan juga harus bisa menunjukan bahwa para PNS bukan hanya bisa bekerja secara professional. Tapi juga bisa berprestasi dalam bidang olahraga dan lainnya.

 

Di tempat yang sama, Kepala  Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu Drs. Umar Budi Karyadi mengatakan, kontingan Kabupaten Indramayu berkekuatan 89 orang yang terdiri dari panitia 10 orang, 6 atlit cabang olahraga tenis meja, futsal 12 atlit, tenis lapangan 9 atlit, bola voli sebanyak 24 atlit, catur 6 atlit, bulutangkis 9 atlit, dan bola basket 13 atlit.

 

Pekan Olahraga ini merupakan ajang olahraga yang pesertanya seluruhnya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, sehingga dikenal sebagai PORPEMDA. Di ajang ini diharapkan dapat meningkatkan tali silaturahmi antar pegawai negeri, juga antar pemerintah kabupaten se-Jawa Barat.

 

Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kesadaran bagi pegawai negeri tentang pentingnya berolahraga sehingga mau melaksanakan aktivitas olahraga secara teratur dan berkesinambungan. Serta yang tak kalah pentingnya adalah menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam olahraga seperti sikap sportif, fairplay, disiplin, semangat berkompetisi, kerjasama tim, agar terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.  (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

 



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu