Langsung ke konten utama

Wabup Minta e-KTP Segera Dibagikan

INDRAMAYU 24/8/2012 (www.humasindramayu.com) – Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si. menginstruksikan kepada para camat agar e-KTP yang sudah jadi segera dibagikan kepada masyarakat. Mengingat sampai saat ini masih banyak pihak kecamatan yang menahan e-KTP dengan alasan menunggu e-KTP yang telah di-enrollment selesai secara keseluruhan.

 

Menurut Supendi, sampai saat ini pembuatan e-KTP di Kabupaten Indramayu belum rampung secara keseluruhan. Akan tetapi sebagian sudah ada yang jadi. Wabup minta mereka yang e-KTP-nya sudah jadi agar segera dibagikan karena saat ini e-KTP sudah ada di kecamatan.

 

Diakui Supendi, saat ini memang telah ada beberapa kecamatan yang sudah menyerahkan e-KTP kepada warganya meskipun belum secara keseluruhan selesai. "Saya memberikan apresiasi kepada camat yang telah menyerahkan e-KTP kepada masyarakatnya. Saya instruksikan untuk camat yang lain supaya segera membagikan e-KTP tersebut karena takut akan berdampak pada proses selanjutnya," pinta Supendi.

 

Sementara itu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Indramayu Drs. H. Yayan Mulyantoro, M.M. mengatakan, jika e-KTP yang telah ada di pihak kecamatan tidak segera dibagikan maka akan berdampak buruk pada Pemkab Indramayu.

 

"Selama ini memang ada kekhawatiran dari para camat jika e-KTP yang sudah jadi dibagikan sekarang, sedangkan ada warga yang e-KTPnya belum jadi, akan menimbulkan kecemburuan di masyarakat. Namun hal ini bisa diatasi dengan memberikan penjelasan yang sebenarnya kepada masyarakat," katanya. (deni/www.humasindramayu.com)


Foto 1 : Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si tengah berbincang dengan Kadisdukcapil Kab Indramayu agar e-KTP yang sudah jadi segera dibagikan kepada masyarakat.


Foto 2 : Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si melihat langsung aktivitas masyarakat yang tengah mengurus administrasi kependudukan di kantor Kecamatan Jatibarang



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu