INDRAMAYU 16/8/2012 (www.humasindramayu.com) – Perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Dharma Ayu Indramayu meminta tambahan pasokan air ke pengelola Bendung Rentang Majalengka untuk mengatasi krisis air di wilayahnya.
Direktur utama PDAM Tirta Dharma Ayu Indramayu Suyanto mengatakan, permintaan penambahan debit tersebut diharapkan dapat memulihkan kembali pasokan air ke pelanggan di wilayah perkotaan." Mudah-mudahan dengan adanya penambahan debit, pasokan air dalam satu hingga dua hari kedepan bisa kembali normal,"katanya.
Dia menyebutkan, penambahan pasokan air dari ke Bendung Rentang Majalengka itu sebanyak 2.000 liter per detik atau dari 4.000 liter per detik bertambah menjadi 6.000 liter per detik. Selain itu, kata dia, untuk mengatasi kelangkaan air juga dilakukan pompanisasi dari sumber air yang ada. Dia mengungkapkan, pengaturan pompanisasi tersebut dikelola masyarakat di wilayah jalur Bendung Bangkir sampai Intake Plumbon yang menyuplai ke pengolahan Kepandean.
"Krisis air yang terjadi juga akibat faktor berebut air dengan petani di lokasi pompanisasi,"ujar dia. Dia menjelaskan, krisis air yang terjadi di wilayah Indramayu itu selain menyusutnya air baku, kerusakan Bendungan Karet Brondong di Desa Brondong, Kecamatan Indramayu menjadi salah satu penyebabnya. Padahal, Bendungan Karet menjadi salah satu sumber air baku PDAM.
"Kalau bendungan karet tidak mengalami kerusakan, pasokan air untuk wilayah kota akan tetap aman,meski musim kemarau seperti sekarang," ungkapnya. Dia menyebutkan, kapasitas Bendungan Karet dapat menampung air sebanyak 24 juta kubik. Sedangkan kebutuhan air untuk wilayah kota dan sekitarnya hanya 50.000 kubik per hari. Sementara itu, 15.000 pelanggan PDAM Tirta Dharma Ayu Indramayu khususnya yang berada di perkotaan, hingga kemarin masih belum mendapat pasokan air bersih.
Hal itu akibat Intake Plumbon masih tidak mampu menggelontorkan air baku ke Instalasi Pengolah Air di Kepandean. Menurut Suyanto,intake milik PDAM yang berada di Plumbon, sudah tiga hari ini tidak dapat pasokan air baku dari Sungai Cimanuk. "Kita sudah tidak dapat memproduksi air bersih selama 3 hari ini karena pasokan air baku sangat minim," jelas Suyanto.
Selama ini, intake Plumbon yang berkapasitas 150 liter per detik mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi 17.000 pelanggan yang berada di perkotaan. Dari jumlah itu, sekitar 15.000 pelanggan saat ini tidak dapat menikmati layanan air bersih secara normal. Sementara itu, pengelola Bendungan Rentang di Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka akan memberikan tambahan pasokan kepada PDAM Indramayu jika telah disetujui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) selaku pengelola bendungan.
Koordinator Bendungan Rentang Setiawan mengatakan, jatah pembagian air hingga saat ini diatur melalui keputusan Tiga pimpinan daerah,yakni Kabupaten Majalengka, Indramayu, dan Kabupaten Cirebon. Jika, permohonan dari PDAM Indramayu dipenuhi, maka akan terjadi pengurangan pasokan ke wilayah lain. (tomi/deni)
--