Langsung ke konten utama

Indramayu Siap Sambut Pemudik

INDRAMAYU 10/8/2012 (www.humasindramayu.com) – Pemerintah Kabupaten Indramayu siap menyambut para pemudik yang akan melintas di wilayah Kabupaten Indramayu. Ribuan personil dikerahkan untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas di wilayah yang memiliki panjang pantai 114 kilometer ini. Demikian diungkapan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah saat Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2012 yang berlangsung di Alun-alun Indramayu, Jum'at (10/8).

 

Bupati merinci, untuk pengamanan Operasi Ketupat Lodaya 2012 di Kabupaten Indramayu akan dikerahkan pasukan sebanyak 1500 personil, yang terdiri dari Polres  Indramayu sebanyak 1200 personil ditambah dengan 300 personil lainnya yang berasal dari Den POM, TNI, Satpol PP, Dishubkominfo, Damkar, Kesehatan, Orari/Rapi, Pramuka, dan PMI. Semua personil itu akan dtempatkan di beberapa Pos PAM dan Pos Gatur di sepanjang jalur pantura maupun jalur alternatif.

 

Ditegaskan Bupati, wilayah Indramayu siap untuk dilalui para pemudik yang akan tiba dan singgah di Indramayu baik melalui jalur pantura, maupun jalur Subang Cikamurang.

Namun demikian Bupati Indramayu menghimbau petugas untuk bekerja lebih ekstra, terutama di lokasi yang rawan macet seperti pasar tumpah yang tersebar di sepanjang jalur pantura, yakni Pasar Sukra, Pasar Patrol, Pasar Eretan Wetan, Pasar Kandanghaur, Pasar Bangkir, dan Pasar Kertasmaya. Selain itu yang harus diwaspadai oleh petugas adalah Simpang Tiga Karang Sinom, Simpang Tiga Jangga. Di tempat itu banyak lalu lalang manusia.

 

"Saya berharap kepada petugas di lapangan untuk dapat bekerja semaksimal mungkin mengamankan arus lalu-lintas guna meminimalisir terjadinya kecelakaan. Dalam arus balik dan mudik ini, wilayah Kabupaten Indramayu akses utama bagi pemudik. Kalau boleh meminta, saya meminta jangan sampai ada kecelakaan di Kabupaten kita. Oleh karena itu saya juga menghimbau kepada pemudik agar berhati-hati dalam mengendarai kendaraannya. Kalau capek beristirahatlah jangan dipaksakan," pintanya.

 

Di tempat yang sama Kapolres Indramayu AKBP. G. Pangarso menuturkan, untuk beberapa titik rawan, pihaknya telah menempatkan sniper (penembak jitu) guna meredam potensi kejahatan yang mungkin muncul. Sementara untuk pekerjaan rehab jalan di jalur pantura sendiri secara umum telah rampung dan bisa digunakan pada mudik ini.

Menurut Pangarso jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor meningkat dibandingkan tahun lalu. Ia memprediksi kenaikan itu mencapai 20 persen.

 

"Operasi Ketupat 2012 indikatornya adalah kelancaran lalu lintas, turunnya angka kecelakaan, serta terciptanya kondisi kamtibmas yang kondusif yang ditandai dengan turunnya angka kriminalitas. Saya harap kita dapat bersama-sama bekerja untuk mengamankan arus mudik maupun arus balik ini," terangnya.

 (deni/www.humasindramayu.com)



--

Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu