Langsung ke konten utama

Safari Ramadhan Bupati

Hj. Anna Gelontorkan 30 Juta

 

GABUSWETAN 31/7/2012 (www.humasindramayu.com) – Bulan suci Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk menjalin dan mempererat silahturahmi. Adanya sholat malam secara berjamaah atau yang dikenal sebagai sholat terawih dapat menjadi sarana untuk mempererat silahturahmi.

 

Begitu pula yang dilakukan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah. Momentum bulan Ramadhan dimanfaatkan dengan baik oleh orang nomor satu Indramayu tersebut dengan melakukan kunjungan kerja ke daerah sekaligus mempererat tali silahturahmi. Kunjungan kerja yang bertema Tarawih Keliling (Tarling) ini, dilakukan oleh Bupati Indramayu bersama dengan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah.

Kemarin, giliran wilayah Kecamatan Gabuswetan yang dikunjunginya. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Indramayu memberikan bantuan senilai 30 juta rupiah rupiah guna membangun sarana ibadah.

 

Bantuan masing-masing diberikan kepada Masjid Nurul Huda Desa Drunten Kulon Kecamatan Gabuswetan, Masjid Nurudholam Blok Pilangsari Desa Sukamelang Kecamatan Kroya, dan Masjid Baitul Jannah Blok Segeran Desa Margamulya Kecamatan Bongas. Besarnya bantuan masing-masing masjid sebesar 10 juta.

 

Kegiatan Tarling Bupati Indramayu ini dipusatkan di Masjid Nurul Huda Desa Drunten Kulon Kecamatan Gabuswetan. Acara tersebut diikuti oleh ribuan masyarakat dari 3 kecamatan yakni Gabuswetan, Kroya, dan Bongas. Selain diisi dengan kegiatan buka bersama, pada kesempatan itu, Bupati Indramayu juga mensosialisasikan program pembangunan yang diakhiri dengan taraweh bersama.

 

Dalam sambutannya Bupati Hj. Anna Sophanah mengatakan, kedatangannya ke kecamatan-kecamatan merupakan ajang silaturahmi dan melihat secara langsung apa yang terjadi di masyarakat. "Dengan saya datang langsung masyarakat, saya bisa tahu apa yang  sedang dialami oleh masyarakat. Dan ini menjadi bahan pertimbangan bagi kami untuk merumuskan rencana pembangunan selanjutnya," katanya.

 

Kehadiran orang nomor satu di Indramayu yang melakukan sholat tarawih bersama dan berbaur dengan masyarakat ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat setempat. Seusai sholat mereka langsung menghampiri dan menyalami istri dari Dr. H. Irianto MS. Syafiuddin ini. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

 

 



--
Terima Kasih Partisipasi Anda,
Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu