INDRAMAYU 6/6/2012 (www.humasindramayu.com) – Kesulitan petani mendapatkan air untuk mengairi lahan sawahnya, direspon langsung oleh Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si. Dia memerintahkan langsung seluruh camat di Kabupaten Indramayu untuk mengawasi pendistribusian air dari berbagai sungai agar bisa sampai ke sawah petani. Hal ini ditegaskan wabup ketika membuka Rakor musim tanam beberapa waktu lalu.
Saat ini sejumlah sungai yang menjadi sumber air di Kabupaten Indramayu terus mengalami penurunan debit air, bahkan beberapa sungai tertentu sumber airnya sudah tidak ada. Kurangnya pasokan air ke sejumlah sawah petani di Kabupaten Indramayu, dikarenakan pasokan air dari Bendung Rentang (Majalengka) dan Waduk Jatiluhur (Purwakarta) sangat minim.
Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si menegaskan, para camat harus dengan tegas bisa mengawasi pendistribusian air terhadap petani. Kemudian juga aspek keadilan harus diperhatikan sehingga petani bisa menikmati air yang menjadi sumber kehidupannya.
"Camat harus bisa cari air bila perlu ajak pihak kepolisian dan juga kelompok tani untuk mencari air yang bisa digunakan untuk mengairi lahan sawahnya. Camat yang satu dengan camat lainnya harus saling koordinasi sehingga pola gilir air bisa diterapkan dan tepat sasaran" kata wabup.
Sementara itu Camat Jatibarang Sugeng Sudrajat mengatakan, kebijakan pemerintah dalam mengelola pengairan tidak boleh kalah dengan aksi premanisme yang kerap terjadi ketika petani berebut air. Pihaknya menyambut baik adanya kebijakan pola gilir air, namun gilir air yang diterapkan jangan diberlakukan pada saluran induk namun hanya diberlakukan pada saluran lokal saja, hal ini untuk menghindari terjadinya gagal panen seperti yang terjadi pada tahun 2003 yang lalu. (deni/www.humasindramayu.com)
Terima Kasih Partisipasi Anda,