Langsung ke konten utama

Sekda : “Gotong Royong Harus Kembali Digalakkan”

BONGAS 26/6/2012 (www.humasindramayu.com) – Semangat gotong royong ditengah masyarakat Indramayu harus kembali digalakkan hal ini mengingat sikap kebersamaan ditengah masyarakat Indonesia semakin pudar. Hal ini ditegaskan Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Ahmad Bahtiar SH ketika menutup kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke IX yang berlangsung di Desa Bongas Kecamatan Bongas, Selasa (26/).

 

Jika semangat gotong royong kembali tumbuh ditengah masyarakat Indramayu, maka Indonesia bisa terhindar dari negara gagal seperti yang terjadi saat ini. BBGRM diharapkan bisa menjadi kembali penyemangat dan motivasi bagi masyarakat untuk kembali menumbuhkan semangat gotong royong.

 

Melalui bulan bhakti gotong royong masyarakat, lanjut Sekda, pembangunan masyarakat desa sebagai basis pembangunan daerah dan pembangunan nasional, perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah agar kesenjangan kehidupan masyarakat perdesaan dan perkotaan tidak semakin melebar, yang dapat berimplikasi terhadap timbulnya kecemburuan sosial bahkan disintegrasi bangsa..

 

Kegiatan bulan bhakti gotong royong masyarakat adalah salah satu upaya untuk melestarikan nilai-nilai gotong royong di masyarakat, melalui peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, khususnya  dengan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dalam pelaksanaan pembangunan.

 

"Pada hakikatnya, selama desa masih ada maka gotong royong tidak akan punah. Yang perlu dicermati adalah upaya untuk mengurangi pergeseran makna gotong royong yang menyebabkan bergesernya praktek dan implementasinya, sehingga tidak mengganggu nilai-nilai luhur untuk terus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penutupan bulan bhakti gotong royong masyarakat saat ini bukan berarti mengakhiri kegiatan gotong royong yang sudah ada, tetapi gotong  royong tersebut perlu terus ditumbuhkan dan dilestarikan di setiap waktu dan kesempatan dalam upaya membina persatuan dan kesatuan." Tegas Sekda.

 

Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kabupaten Indramayu Drs. H. Munjaki M.Si mengungkapkan, pelaksanaan BBGRM ini dilaksanakan didesa-desa sejak tanggal 1 hingga 31 Mei, namun pelaksanaannya ada beberapa desa yang melampaui waktu pelaksanaan sampai dengan pertengahan Juni 2012. Hal ini dikarenakan alokasi anggaran dana desa yang mengalokasikan dana BBGRM baru direalisasikan.

 

Khusus untuk Kecamatan Bongas, sebagai bentuk sinergitas dengan kegiatan P2WKSS dilakukan kegiat fisik berupa pengerasan jalan di jalan Warjo sekitar 650 meter, pembangunan gorong-gorong di Blok Penanggul dan pengurasan saluran irigasi. Sementara kegiatan non fisik diarahkan pada kegiatan sosialisasi perilaku hidup bersih sehat dan penanggulangan HIV/AIDS yang diikuti oleh unsur masyarakat dan lembaga kemasyarakat Desa Bongas.

 

Pada kegiatan penutupan BBGRM ini ditandai dengan pemukulan kentongan dan peninjauan ke lokasi dan mengunjungi pameran UP2K dari ibu-ibu PKK Kecamatan Bongas dan ex wilayah Kawedanaan Haurgeulis. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 


Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu