Langsung ke konten utama

Masyarakat Desa Mekarsari Syukuri Hasil BSMSS

 

TUKDANA 13/6/2012 (www.humasindramayu.com) – Masyarakat Desa Mekarsari Kecamatan Tukdana patut mensyukuri apa yang telah didapatkan selama 14 hari. Pasalnya di desa itu telah dilakukan pembangunan  fisik dan non fisik oleh anggota TNI dan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam kegiatan Bakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS), yang berakhir Selasa sore (12/6).

 

Dansatlak BSMSS yang juga Komandan Koramil 1606 Bangodua Kapten (Inf) Ahmad Saidi menjelaskan, selama 14 hari tersebut anggota TNI telah berpartisipasi dengan masyarakat untuk gotong royong dalam membangun desanya.

 

Beberapa sasaran pokok dan tambahan yang telah diserahterimakan kepada masyarakat yakni rehab rumah tidak layak huni 17 unit, rehab mushola 2 unit, plesterisasi rumah gakin 10 unit, pembangunan pos kamling 4 unit, perbaikan jalan desa dengan panjang 160 meter dan lebar 3 meter, peningkatan jalan lingkungan 451 meter, pembuatan air bersih 2 unit, pembuatan tembok penahan tanah (TPT) spanjang 125 meter, pengembangan PJU 14 titik, pemasangan listrik 24 SR @450 watt, pembangunan posyandu 2 unit dan pemberian jamban keluarga 10 unit.

 

Ahmad Saidi menambahkan, selain telah mengerjakan sasaran tersebut pihaknya juga telah mengerjakan hal lainnya diantaraya pengadaan tanaman pelindung, pengadaan peralatan industri rumah tangga, serta beberapa kegiatan non fisik lainnya.

 

Sementara itu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si yang menutup kegiatan BSMSS mengatakan, anggaran yang digelontorkan untuk kegaiatan BSMSS ini mencapai sekitar 600 juta. Sehingga masyarakat di desa tersebut patut mensyukurinya sebab selama 14 hari proses percepatan pembangunan telah dilakukan oleh TNI dan Pemkab Indramayu di desa itu.

 

"Jika mengandalakan hasil swadaya dari masyarakat maka dana sebesar itu sangat sulit didapatkan oleh warga desa, maka dengan adanya kegiatan BSMSS ini kita harus mensyukurinya dan sama-sama menjaga apa yang telah dibangun di Desa Mekarsari ini." tegas Wabup.

 

Sementara itu, masih kurang maksimalnya hasil pembangunan BSMSS teruatama pada pembangunan jamban oleh Dinas Kesehatan ditanggapi serius oleh wabup. Wabup memerintahkan jamban yang dibangun oleh Dinas Kesehatan itu harus dimaksimalkan, sebab masih ada bagian yang terbuka. Sedangkan untuk PJU yang berjumlah 14 titik, setelah dicek ternyata hanya 1 berfungsi, sementara sisasnya 13 buah masih belum manyala.

 

"Saya perintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk menyelesaikan pekerjaannya di lokasi BSMSS ini dengan penuh tanggung jawab, sehingga masyarakat bisa menikmatinya, jangan asal jadi." tegas wabup.

 

Pada kesempatan itu Wakil Bupati Indramayu Drs. H. Supendi, M.Si menyerahkan bantuan modal untuk kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) sebesar 5 juta rupiah, dan melihat langsung hasil pekerjaan BSMSS bersama dengan Komandan Komando Distrik Militer 0616 Indramayu Letkol Arh. Hari Arif Wibowo dan Kuwu Desa Mekarsari Asdam Sunarga dengan menggunakan kendaraan bermotor. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu