Langsung ke konten utama

Diskanla Akan Wujudkan Swasembada Garam Nasional

INDRAMAYU, (PRLM).- Perguliran dana program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri kelautan dan perikanan tahun 2012, diperuntukkan kegiatan pemberdayaan usaha garam rakyat (PUGAR). Program itu, telah diarahkan dalam rangka pemberdayaan upaya peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan para petambak garam atau pengeloh untuk mencapai swasembada nasional tahun 2014 mendatang. Demikian dikatakan Kepala Dinas Perikanan Kelautan (Diskanla) Kab. Indramayu, Ir H Abdur Hakim Rasyid didampingi Kabid Sarana Prasarana Teknis (SPT), Edi Umaedi, SP di ruang kerjanya, Rabu (27/6).

Diterangkan Hakim, bantuan langsung tunai (BLM) sebesar Rp 8.100.500.000 itu adalah bantuan tahun kedua yang telah disalurkan ke para petambak garam di Indramayu sesuai kebutuhan masing-masing petambak. "Melihat Kabupaten Indramayu merupakan sentra garam nasional yang memiliki potensi seluas 3.664,30 Ha dan baru dikelola sebanyak 2.129,41 ha atau baru mencapai 58,11 persen, maka perguliran program PUGAR cukup bermanfaat yang dapat digunakan dalam upaya untuk memenuhi swasembada garam nasional tahun 2014 mendatang. Sasaran target perguliran dana itu diperuntukkan 238 kelompok dengan target produksi garam sebesar 157.684,8 ton tahun 2012 ini," katanya.

Berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilaksanakan oleh tim PUGAR Kab.indramayu, lanjut dia, diperoleh data jumlah kelompok usaha garam (Kugar) sebanyak 285 kelompok. Jumlah itu, terbagi dari tahun 2011 terdapat 101 Kugar dan pada tahun 2012 ini jumlah Kugar sebanyak 184 kelompok.

Kugar itu masing-masing terbagi di empat kecamatan yakni, Kecamatan Kandanghaur terdapat 58 kelompok terbagi tahun 2011 terdiri dari 23 kugar dan tahun 2012 sebanyak 35 kugar. Sedangkan di Kecamatan Losarang terdapat sebanyak 157 Kugar terdiri dari tahun 2011 sebanyak 23 kelompok dan tahun 2012 terdapat 105 kelompok. Kecamatan Krangkeng terdapat 62 Kugar terdiri dari tahun 2011 sebanyak 26 kelompok dan tahun 2012 terdapat 36 kelompok sedangkan pada tahun 2012 di Kecamatan cantigi terdapat 8 Kugar. "Kami berharap, tahun 2014 nanti target swasembada garam nasional benar-benar dapat terwujud dengan baik," harap Hakim. (rat/A-147)***

 



--
Terima Kasih Partisipasi Anda,
Kunjungi Website Kami www.humasindramayu.com Terima Kasih

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu