Langsung ke konten utama

Tinjau UN SD, Bupati Kunjungi Sekolah eks Belanda

SLIYEG 7/5/2012 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dalam peninjauan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Indramayu Senin (7/5) pagi menyempatkan melihat kondisi bangunan sekolah eks peninggalan Belanda pada tahun 1916 yang berada di SD Negeri Tambi I Kecamatan Sliyeg.

 

Kunjungan mendadak ini sontan saja membuat kaget pihak sekolah, pasalnya, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah yang turun langsung dari mobil segera bergegas untuk melihat keadaan murid di sekolah tersebut yang tengah melakukan ujian. Setelah menanyakan keadaan peserta siswa yang berjumlah 38 orang, selanjutnya bupati melihat secara langsung kondisi bangunan eks peninggalan Belanda yang berada di bagian depan gedung.

 

Menurut beberapa guru dan masyarakat setempat, bangunan tersebut merupakan satu-satunya bangunan sekolah yang berada di wilayah Kecaamatan Sliyeg. Saat ini kondisi gedung tersebut tengah diperdebatkan, satu sisi bangunan tersebut merupakan peninggalan sejarah yang bisa dijadikan heritage namun disisi lain bangunan itu merusak fungsi dari sekolah itu.  

 

Sebelumnya, sejak jam 07.00 WIB, Bupati Indramayu sudah melakukan peninjauan untuk mengecek persiapan ujian dengan mendatangi SD Negeri Margadadi IV. Kemudian dilanjutkan ke SD Negeri Unggulan, di sekolah ini jumlah peserta ujian hanya 28 orang. Di SD Negeri Unggulan ini, sebelum ujian berlangsung Bupati Indramayu memberikan support kepada para siswa dan menganjurkan untuk berdo'a sebelum ujian dimulai.

 

Selanjutnya, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah yang didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Indramayu Drs Wawan mengunjungi sekolah yang merupakan almamater Hj. Anna Sophanah yakni SD Negeri Singaraja 1, disekolah tersebut  bupati menyempatkan berkeliling untuk melihat kondisi sekolah yang sudah ditinggalkannya beberapa tahun lalu.

 

Setelah dari sekolah itu, peninjauan bupati dilanjutkan ke SD Negeri Sukaurip 1, disekolah itu jumlah siswa yang mengikuti ujian sebanyak 40 orang. Peninjauan kemudian dilanjutkan ke SD Negeri Tugu Kidul II dan berakhir di SD Negeri Tambi I.

 

Seperti diketahui, mulai hari ini Senin (7/5) sampai dengan Kamis (10/5) sebanyak 35.140 siswa SD dan MI di Kabupaten Indramayu melaksanakan ujian nasional. Siswa tersebut akan diuji dalam menjawab soal-soal Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan PAI. (deni/www.humasindramayu.com)

 

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu