Langsung ke konten utama

“Terima Kasih Bupati Sayang…”

INDRAMAYU 16/5/2012 (www.humasindramayu.com) – Kalimat itu disampaikan Pipit (21) salah seorang siswa SLB Negeri Gandasari ketika tahu dirinya mendapatkan bantuan berupa tas sekolah dan buku tulis dari Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah. Keinginan para siswa SLB Negeri Gandasari untuk memiliki tas baru tersebut dikemukakan ketika Bupati Indramayu melakukan kunjungan mendadak di sekolah itu beberapa waktu lalu.

 

Penyerahan tas yang merupakan pesanan dari anak-anak berkebutuhan khusus tersebut diberikan Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah melalui Kepala Bagian Agama dan Kesra Setda Indramayu Drs. Edi Kusdiana, Rabu (16/5) di sekolah tersebut.

 

Bukan hanya Pipit yang merasa gembira dengan pemberian itu, namun 75 anak lainnya yang merupakan siswa di sekolah itu merasa hal yang sama pada hari itu. Paket yang diberikan oleh Bupati Indramayu berjumlah 76 paket dibagikan secara merata kepada siswa di sekolah tersebut.

 

Kepala Bagian Agama dan Kesra Drs. Edi Kusdiana yang didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu Drs. Wawan mengungkapkan, bantuan ini merupakan respon nyata dari pemimpin Indramayu terhadap keinginan dari anak-anak tersebut. Dengan adanya bantuan ini diharapkan semangat untuk tetap belajar meskipun dengan segala keterbatasan tetap muncul bagi anak-anak itu.

 

"Bantuan ini merupakan kepedulian Bupati Indramayu terhadap anak-anak, kita lihat bersama tadi Pipit begitu bahagia menerima tas itu. Mudah-mudahan, dengan bantuan yang tidak seberapa ini para siswa bisa merasakan kebahagian dan tetap semangat untuk tetap belajar." Kata Edi Kusdiana. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...