Langsung ke konten utama

Tahun 2012 Produksi Padi Indramayu Meningkat 10 %

INDRAMAYU (www.humasindramayu.com) - Kesetabilan Ketahanan Pangan Nasional tidak terlepas dari kontribusi daerah dalam mengelola sektor pertaniannya, secara nasional pada tahun 2012 ini pemerintah telah menargetkan sebesar 7 %. Sementara untuk Kabupaten Indramayu ditargetkan mengalami peningkatan produksi sebesar 10 %.

 

Peningkatan target produksi padi pada tahun 2012 ini tidak terlepas dari perolehan produksi pada pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 produksi padi secara nasional mencapai 70,6 juta ton gabah kering giling (GKG). Sementara kontribusi dari Jawa Barat untuk nasional itu mencapai 12,556 juta ton GKG.

 

Pada tahun 2012 ini, Pemerintah Kabupaten Indramayu menargetkan tanam padi seluas 223.625 hektar, target panen 212.444 hektar, target productivitas 68,20 kuintal per hektar dan target produksi mencapai 1.448.937,00 ton. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu sampai dengan 10 April 2012 telah mencapai realisasi tanam mencapai 125.898 hektar atau telah mencapai 56,55 persen. Sementara areal yang telah panen mencapai 57.150 hektar, dengan tingkat produksi mencapai 417.810,59 ton dengan productivitas 73,11 kuintal per hektar.

 

Kabupaten Indramayu pada tahun 2011 yang lalu mempunyai target tanam seluas 223.625 hektar dan mengalami realisasi tanam mencapai 243.543 hektar. Sedangkan target panen mencapai 212.444 hektar dan realisasi panen mencapai luas 239.465 hektar dengan tingkat productivitas 71,20 kuintal / hektar. Semantara itu pada target produksi mencapai 1.379.848,00 ton, dan terealisasi sebesar 1.704.956,71 ton GKP.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Ir. Sugeng Aryanto Achya menuturkan, produksi padi di wilayah Indramayu ini menggunakan dua musim yakni musim rendeng dan gadu. Pada musim tanam rendeng 2011 yang lalu, ditargetkan tanam seluas 123.140 hektar dengan realisasi tanam 129.918 hektar atau mencapai 105,50 persen, dari target tanam itu didapatkan panen seluas 129.918 hektar dengan tingkat productivitas mencapai 72,43 kuintal / hektar. Pada musim tanam rendeng tersebut terealisasi jumlah produksi mencapai 941.042,38 ton GKP dari target produksi sebanyak 774.816,00 ton atau mengalami peningkatan sebesar 121,45 persen.

 

Pada musim yang lain yakni musim gadu pada tahun lalu mengalami realisasi tanam seluas 113.625 hektar atau sebesar 113.08 persen dari target tanam 100.485 hektar serta mengalami realisasi panen sebesar 109.547 hektar dengan tingkat productivitas mencapai 69.73 kuintal per hektar. Pada musim gadu ini ditargetkan produski mencapai 605.032 ton GKG dan terealisasi sebanyak 763.914,33 ton GKP. Pada musim gadu ini Kabupaten Indramayu sempat mengalami kehilangan produksi karena puso sebesar 4.078 hektar.

 

Peningkatan target produksi yang terjadi di wilayah agraris Kabupaten Indramayu ini diharapkan bisa tercapai secara maksimal dengan melakukan berbagai upaya seperti peningkatan koordinasi , penyediaan saprodi, pengamanan produksi, peningkatan indeks pertnaman, perluasan areal tanam dan pengelolaan air.

 

Sugeng menambahkan, penunjang lainnya untuk untuk mensukseskan musim tanam 2012 ini ádalah ketersedian pupuk bersubsidi di Kabupaten Indramayu. Alokasi pupuk Urea sebanyak 82.000 ton dan terealisasi sampai dengan Februari 2012 sebanyak 11.162,25 ton, Sp-36 alokasi 21.000 ton realisasi baru mencapai 3.548,00 ton, ZA dengan alokasi 4.000 ton baru terealisasi sebanyak 1.247,00 ton, NPK dari alokasi 40.500 ton baru terealisasi 7.029,40 ton dan pupuk organik dari alokasi 4.250 ton baru terealisasi sebanyak 511 ton.

 

Sementara untuk Organisme Penggangu Tanaman (OPT) yang sudah muncul di wilayah pertanian yang ada di Indramayu sampai dengan Bulan Maret 2012 yakni serangan tikus yang mencapai 427 hektar serangan ini masih bersifat ringan dengan intensitas hanya 0,5 persen, kemudian penggerek mencapai 197 hektar dengan intensitas hanya 0,2 persen, wereng mencapai 696 hektar dengan intensitas masih 0,8 persen, dan hama BLB/kresek yang bersifat ringan mencapai 532 hektar sedangkan sebanyak 13 hektar bersifat sedang. (deni/www.humasindramayu.com))

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu