Langsung ke konten utama

Pemkab Antisipasi Kelangkaan Gas Elpiji

INDRAMAYU 31/5/2012 (www.humasindramayu.com)  – Kesulitan masyarakat dibeberapa pecan ini untuk mendapatkan pasokan tabung gas elpiji isi 3 kilogram tidak membuat diam bagi Pemerintahan Kab. Indramayu, salah satunya pada Selasa (29/5) kemarin Asisten Ekonomian dan Pembangunan Pemkab Indramayu menggelar pertemuan dengan mengundang Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kab. Indramayu.

 

Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Indramayu Drs. Supardi mengatakan, keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan tabung gas isi 3 kilogram hampir terjadi di semua wilayah di Indramayu. Hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut yang akhirnya akan merugikan bagi masyarakat banyak. Ia mengakui kelangkaan pasokan tabung gas elipiji isi 3 kg yang terjadi sejak beberapa pekan lalu sangat dirasakan oleh pemkab, sehingga perlu upaya penanganan serius agar masyarakat tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan isi tabung gas tersebut.


"Pemkab menilai kelangkaan gas elpiji ini sangat krusial dan meresahkan bagi masyarakat, oleh karenanya kami mengundang Hiswana Migas untuk mengantisipasi terhadap kebutuhan tabung gas elipiji tersebut di bulan selanjutnya, "ujar Supardi

 

Dikatakannya, pertemuan yang dihadiri Korda Hiswana Migas Indramayu Sri Wahyuni Utami, Dewan Penasehat Ade, Kabid SPBU Adhi, Kabid LPG Fauzi, Ketua Umum Lutfi, dan Sekum Lutfi, sebagai bentuk persiapan yang akan ditindaklanjuti pada Rapat Koordinasi yang akan digelarnya dengan Bupati Indramayu termasuk juga mengundang unsur kecamatan.


Sementara itu Korda Hiswana Migas Indramayu Sri Wahyuni Utami, menjelaskan, pihaknya telah berupaya mengantisipasi terkait keluhan masyarakat tentang sulitnya mendapatkan tabung gas isi 3 kilogram.


Menurutnya, upaya yang dilakukannya sejak Senin (28/5) lalu, yakni pengiriman ekstra dropping di 13 agen LPG isi 3 kg di wilayah Indramayu, salah satunya PT Darma Sada Pratama Blok Karang Malang, PT Hasan Manunggal Lestari Simpang Tiga Karangampel, PT. Amanah Putra Sejati Dusun Badong Sukra, PT. Sepakat Maju Jaya Jalan Dampu Awang, PT. Asri Mitra Triharta Margadadi-Indramayu, PT Panca Sakti Abadi Jatibarang yang masing-masing mendapatkan sebanyak 560 ribu tabung gas isi 3 kg.


Dilanjutkannya, selain di 13 agen yang sudah dilakukannya, ekstra dropping ini juga akan dilanjutkan di 8 agen lainnya di wilayah Indramayu seperti di Sukra, Karangampel, dan Jatibarang.


Hal lainnya dijelaskan Kabid Perdagangan Diskoperindag Kab. Indramayu Hj Junawati, berdasarkan data yang diterima dari Hiswana Migas sampai dengan akhir Mei 2012 untuk pasokan tabung gas isi 3 kg pada posisi yang aman, terlebih ada upaya ektra dropping yang dilakukan Hiswana yang jumlah cukup lumayan besar.


Hj Junah mengatakan, untuk mengantisipasi kebutuhan LPG 3 Kg pada Juni-Juli mendatang, dalam waktu dekat ini pihaknya akan kembali melayangkan surat permohonan usulan LPG 3 Kg yang akan diajukannya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI melalui Direktur Jendral Minyak danb Gas Bumi.


"Termasuk jumlah penambahan kebutuhan LPG 3 Kg pada Juni-Juli mendatang sebanyak 957.715 tabung gas isi 3 kg,"katanya. (deni/www.humasindramayu.com)

 



Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu