Langsung ke konten utama

Bupati Indramayu Buka Pelatihan Operator Garmen

INDRAMAYU 10/5/2012 (www.humasindramayu.com) – Sebanyak 120 wanita asal Kabupaten Indramayu dilatih untuk menjadi operator garmen untuk ditempatkan disejumlah wilayah. Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah yang berlangsung di Gedung Patra Ayu Komplek Perumahan Bumi Patra Kamis (10/5), pelatihan bagi para wanita ini merupakan kerjasama antara PT. Pertamina (persero) dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dan ketersediaan lapangan pekerjaan, menyebabkan para pencari kerja dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang lebih rendah kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Permasalahan ini merupakan salah satu beban pemerintah, karena salah satu tugas pemerintah adalah memberikan kehidupan yang layak bagi seluruh masyarakat, termasuk diantaranya memberikan kesempatan kerja yang adil dan merata.

 

Pelatihan seperti ini, lanjut  Anna, merupakan upaya pemerintah dalam pemberdayaan potensi masyarakat dan peningkatan kualitas ketenagakerjaan di Indramayu. Selain memiliki makna strategis dan positif dalam peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia, pelatihan ini juga merupakan salah satu alternatif dalam menjawab berbagai kebutuhan masyarakat.

 

"Untuk itu, atas nama pemerintah Kabupaten Indramayu, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PT. Pertamina (persero) dan PT. Panca Prima Kreasi atas inisiatif, prakarsa, dan dukungannya dalam  kegiatan ini. Kepada para peserta saya menghimbau agar mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, karena kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi saudara sekalian, dan hanya dengan kerjasama kita bersama maka pembangunan dan  kesejahteraan dapat kita capai." Kata Anna

 

Sementara itu General Manager PT. Pertamina RU VI Balongan Didik Pribadi mengungkapkan, pelatihan garmen bagi para wanita Indramayu ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh Pertamina dalam hal ini melalui Social Médium Enterprise Social Responsibility (SME SR) Regional Jawa Bagian Barat.

 

Pelatihan ini merekrut 120 orang pekerja wanita yang berasal dari Indramayu untuk dilatih kemampuannya sebagai operator garment yang kemudian setelah dilatih akan disalurkan ke perusahaan garmen di Subang. Selain Indramayu, pelatihan ini juga diadakan di Subang yang diperuntukkan untuk masyarakat di sekitar wilayah Pertamina EP yang merekrut 120 orang pekerja wanita dari wilayah sekitar EP dan Salam Darma.

 

"Insya Allah program ini dapat menjadi salah satu bentuk kepedulian preusan untuk memberdayakan masyarakat menjadi lebih berdaya demi mencapai cita-cita masyarakat yang lebih sejahtera dan berdampak pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indramayu sebagai modal dasar pengembangan SDM untuk meningkatkan IPM di Kabupaten Indramayu." Kata Dadik.

 

Pembukaan pelatihan ini selain dihadiri oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah dan GM Pertamina RU VI Balongan Dadik Pribadi, juga dihadiri Komisaris PT. Ad Hause Sri Rejeki Sumardjoto SH, unsur Muspida, dan undangan lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu