Langsung ke konten utama

Suhu Panas Ancam Indramayu, Hematlah Air

INDRAMAYU 4/4/2012 (www.humasindramayu.com)  – Memasuki musim kemarau yang dalam hitungan pecan akan segera tiba, masyarakat Indramayu dan sekitarnya diimbau untuk mewaspadai suhu udara yang tinggi. Terlebih, musim kemarau tahun ini diprediksi akan  berlangsung panjang.

 

Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Cirebon Stasiun Jatiwangi Kabupaten Majalengka Efendi dalam siaran persnya mengungkapkan, saat ini posisi matahari sudah mulai bergeser dari khatulistiwa ke arah utara. Itu berarti, sedang terjadi pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

 

"Secara umum, pada April ini berbagai daerah di Wilayah III Cirebon sudah masuk musim kemarau," ujar Efendi, Selasa (3/4) kemarin.

 

Efendi pun mengingatkan, masyarakat untuk waspada karena suhu udara pada musim kemarau bisa mencapai lebih ddari 37 derajat celcius. Apalagi bagi daerah yang terletak di pinggir pantai seperti Indramayu, suhunya cukup tinggi.

 

Musim kemarau pada tahun ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir Oktober 2012. Itu berarti, musim kemarau tahun ini lebih panjang dibandingkan musim hujannya. "Suhu udara yang tinggi akan lebih dirasakan pada saat puncak musim kemarau yakni pada bulan Juni," tegas Efendi.

 

Karena itu, masyarakat sebaiknya berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan. Pasalnya, sengatan matahari yang terik akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh. Tak hanya itu, masyarakat diharapkan lebih hemat dalam menggunakan air bersih. Dengan demikian, krisis air bersih selama berlangsungnya kemarau dapat dihindari.

 

Untuk Kabupaten Indramayu barat bagian utara dan Indramayu timur bagian utara permulaan musim kemarau diprediksi akan berlangsung mulai dasarian (sepuluh hari pertama) April.

 

Untuk Indramayu Timur bagian selatan, permulaan musim kemarau akan datang pada April dasarian tiga hingga Mei dasarian dua. Indramayu barat bagian selatan, awal musim kemarau terjadi pada Mei dasarian pertama sampai Mei dasarian tiga.

 

Sementara itu, permulaan datangnya musim kemarau ini memang sudah dirasakan masyarakat di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu. Mereka merasakan suhu udara yang panas di siang hari. Namun pada malam dan pagihari terjadi hujan tiba-tiba.(deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu