INDRAMAYU 30/4/2012 (www.humasindramayu.com) - Peringatan hari Kartini ke-133 tingkat Kabupaten Indramayu digelar Senin (30/4), peringatan tersebut bersamaan dengan peringatan hari kesatuan gerak PKK ke-40 yang digelar di Pendopo Raden Bagus Aria Wiralodra.
Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, sejak dulu, perempuan selalu diperlakukan sebagai makhluk nomor dua, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain tidak memiliki hak suara, ruang gerak perempuan juga dibatasi oleh tata krama, adat-istiadat, dan peraturan perundang-undangan.
Meski begitu, segala rintangan dan keterbatasan yang menghadang tetap tidak mampu menghalangi cita-cita dan perjuangan kaum perempuan untuk maju, berkembang, dan setara dengan pria. Hal ini dapat dilihat pada sosok R.A. Kartini. Meski norma dan adat-istiadat jawa membatasi geraknya sebagai perempuan, namun hal tersebut tidak membatasi pemikirannya mengenai kesetaraan gender dan kemajuan bagi kaum perempuan.
"Oleh karena itu, kita sebagai perempuan Indonesia masa kini harus bersyukur dengan segala kemudahan dan kebebasan yang kita miliki, yaitu dengan memanfaatkannya semaksimal mungkin, karena hingga saat ini pun masih banyak kaum perempuan di belahan bumi lainnya yang tidak mendapat perlakuan setara ataupun mendapatkan hak-haknya sebagai manusia." kata Anna Sophanah.
Bupati menambahkan, meski perempuan Indonesia saat ini telah diperlakukan sejajar dengan pria, namun masih banyak perempuan Indonesia yang belum mampu untuk membangun dirinya sendiri. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor, dari keterbatasan ekonomi hingga pemikiran yang beranggapan bahwa perempuan tidak memerlukan pendidikan tinggi dan mengembangkan dirinya semaksimal mungkin, karena pada akhirnya perempuan hanya akan kembali ke sumur, kasur, dan dapur.
Hal ini jelas sangat disayangkan, mengingat peran perempuan dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara cukup besar, terutama dalam pencetakan generasi penerus yang lebih maju, cerdas, dan mandiri, karena sosok perempuanlah yang akan membentuk pribadi generasi muda yang akan menentukan nasib bangsa dan negara ke depannya.
"Sebagai upaya mendorong kesadaran dan pemberdayaan perempuan harus terus dilaksanakan, yang tentunya membutuhkan kerjasama dan dukungan kita bersama, termasuk kesatuan gerak PKK. Oleh sebab itu, kesatuan gerak PKK harus mampu bertindak lebih profesional dan lebih maju karena kesuksesan 10 (sepuluh) program PKK akan sangat bergantung pada kualitas dan kinerja para tim penggerak PKK di setiap tingkatan." tegasnya.
Pada puncak peringatan itu, diawali dengan kegiatan lomba membikin Karedok dengan peserta para camat se Kabupaten Indramayu. Kemudian dilanjutkan dengan lomba berbalas pantun antar kepala OPD, lomba keluwesan, dan lainnya. Pada kesempatan itu juga diserahkan hadiah bagi para pemenang terkait berbagai lomba yang telah dilaksanakan selama ini.
Hadir pada puncak peringatan Hari Kartini itu, unsur Muspida, anggota PKK Kecamatan dan Desa, anggota Bhayangkari, dan Persit Kartika Chandra Kirana serta undangan lainnya. (deni/www.humasindramayu.com)