Langsung ke konten utama

Bupati Terima Penghargaan K3

INDRAMAYU 27/4/2012 (www.humasindramayu.com) – Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaemin Iskandar memberikan penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik Nasional Tahun 2012 kepada Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah. Penyerahan penghargaan dilakukan di Conventio Hall Smesco Convention Centre Jalan Gatot Subroto Kav 94 Jakarta, Rabu (25/4) kemarin.

 

"Alhamdullah, kami bisa meraih penghargaan ini walaupun kami bekerja tidak untuk mencari penghargaan. Penghargaan ini semoga lebih memotivasi perusahaan dan seluruh tenaga kerja di Indramayu untuk tetap memperhatikan faktor keselematan dan kesehatan dalam bekerja," kata Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah.

 

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Indramayu H. Wawang Irawan SH mengatakan, penghargaan ini juga merupakan bukti keberhasilan pembinaan ketenagakerjaan di Indramayu, dan keberhasilan perusahaan serta tenaga kerja secara keseluruhan. Diraihnya Pembina K3 terbaik berdasarkan Surat Keputusan yang dikeluarkan Menakertrans RI Nomor 62 tahun 2012 tertanggal 19 April 2012. Dalam surat keputusan tersebut, Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah termasuk salah satu dari 21 bupati dan wali kota se –Indonesia yang menerima anugrah tersebut.

 

"Setiap tahun Kemenakertrans memberikan penghargaan K3 kepada sejumlah kepala daerah sebagai Pembina teladan K3, karena dinilai berhasil membina dan mengawasi sejumlah perusahaan di daerahnya. Penghargaan ini bertujuan menekan angka kecelakaan kerja menjadi nihil (zero accident) serta menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)," terangnya. (oet/deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka...

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar

Kenalkan Batik Indramayu Melalui Bokong Semar           Pemerintah Kabupaten Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya   leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan batik khas Indramayu bagi para PNS dilingkungan Pemkab Indramayu.           Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 27 tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, setiap hari Kamis harus mengenakan pakaian batik khas Indramayu dengan motif Bokong Semar.           Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah menjelaskan, Motif Bokong Semar merupakan salah satu motif yang telah mendapatkan hak paten dengan nomor hak cipta 023972. Motif ini biasanya berwarna dasar hitam dan ragamnya berhias warna warni atau hanya putih. Motif ini terinspirasi oleh tokoh pewayangan Semar yang memakai sarung atau kain berwarna hit...

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu...