Langsung ke konten utama

Bupati Kukuhkan Pengurus AKSI

INDRAMAYU 19/4/2012 (www.humasindramayu.com) – Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu (AKSI) masa bhakti 2012 – 2015 secara resmi dikukuhkan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Kamis (19/4) yang bertempat di Hotel Ayong Linggarjati Kuningan. Pengukuhan tersebut bersamaan dengan pembukaan kegiatan pembinaan bagi kuwu terpilih hasil pemlihan secara serentak pada 7 Desember 2011 yang lalu.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah pada kesempatan itu mengatakan, para pengurus AKSI yang baru saja dikukuhkan ini diharapkan bisa bekerja dan mampu menjadi suatu wadah bagi para kuwu terutama untuk menjembatani kuwu dengan pemerintah daerah. Kepengurusan yang baru ini diharapkan bisa menjadi pemersatu dan ajang untuk saling memahami dan belajar antara satu kuwu dengan lainnya.

 

"Peran kuwu sangatlah penting bagi pembangunan dan perkembangan desa. Tidak hanya berperan sebagai kepala pemerintahan dan perpanjangan tangan pemerintah di tingkat desa, kuwu juga sangat berpengaruh dalam mewujudkan kelancaran dan keberhasilan program-program pemerintah di tingkat desa. Untuk itu AKSI diharapkan dapat mewujudkan hal tersebut." Pinta bupati.

 

Sementara itu, kepengurusan AKSI yang dikukuhkan yakni Dewan Penasehat H Sumadi ( Kuwu Tambi Lor) sebagai ketua, sedangkan anggotanya H Tarmidi (Kuwu Pawidean), dan H Arifin (Kuwu Tugu). Pada pengurus harian sebagai ketua umum H Tarkami AZ (Kuwu Kebulen), sedangkan ketua diisi oleh 6 orang yakni Tarli (Kuwu Anjatan), H Darwa SH (Kuwu Wirakanan), Arifin (Kuwu Puntang), H Sutisna (Kuwu Ujung Pendok), Tanara (Kuwu Junti Kedokan), dan Masedi (Kuwu Larangan). Sekretaris umum Wartono Spd Msi (Kuwu Majasari), sekretaris Supriadi SH SHI (Kuwu Plosokerep), dan bendahara Edy Junaedi SH MSi (Kuwu Bulak Lor).

 

Pada Bidang Hukum dan Advokasi sebagai ketua Caswan Spd SH Msi (Kuwu Suka Slamet), sekretaris H Maman SE (Kuwu Sukagumiwang), dan sebagai anggota Ato Sunarto (Kuwu Bugis), H Sutarma (Kuwu Mundak Jaya), H Rudin (Kuwu Tugu), Drs Busro Adiwijaya (Kuwu Srengseng), Rohani (Kuwu Pasekan), dan Nurcaya (Kuwu Sleman).

 

Bidang Pendidikan Pelatihan dan Keagamaan diketuai oleh Ridwan SPd (Kuwu Bongas Pentil), sekretaris H Masroni SP MM (Kuwu Kalensari), anggota Ramli (Kuwu Kopyah), Heri SH (Kuwu Gabuswetan), Suherman (Kuwu Cikedung), Saefudin (Kuwu Tegal Wirangrong), Abdurohman (Kuwu Pringgacala) dan H Mustofa Syahid (Kuwu Pagirikan). Sedangkan Bidang Kesehatan sebagai ketua Suwarno (Kuwu Dukuh), sekretaris Indria Purnami (Kuwu Dermayu), dan anggota Tarsani (Kuwu Sambimaya), Wawan (Kuwu Cipancuh), Subita (Kuwu Karanganyar), Zaenal Abidin (Kuwu Sukaperna), H Dulhanan (Kuwu Muntur) dan Ahmad Fahmi (Kuwu Tegalurung).

 

Kemudian dalam kepengurusan AKSI kali ini juga memiliki bidang ekonomi dan usaha yang diketuai Uyat Durita (Kuwu Babadan), sekretaris H Edi Suhaedi (Kuwu Eretan Wetan), anggota Maska Nurhasan M Si (Kuwu Mangun Jaya), Karsidin (Kuwu Drunten Wetan), Bukhori Muslim (Kuwu Pangkalan), H Maman (Kuwu Widasari), Solikhin (Kuwu Dukuh Jeruk), dan Jahuri (Kuwu Cantigi Kulon). Pada bidang Sosial dan Budaya sebagai ketua Delut Amin SPd (Kuwu Eretan Kulon), sekretaris Hj Shopiyah (Kuwu Haurgeulis), dan anggota Sukanda (Kuwu Mekarsari), Tarjono (Kuwu Temiyang), Warya (Kuwu Ranjeng), Koedi (Kuwu Gadingan), Ridwan (Kuwu Benda), Srinawati (Kuwu Wanantara), dan Yuswati (Kuwu Nunuk).

 

Selanjutnya didalam AKSI juga terdapat bidang yang disesuaikan dengan kondisi desa yang ada di Indramayu yakni Bidang Desa Penghasil Minyak dan Gas sebagai ketua Didin Aidin SH SIP (Kuwu Kedokan Bunder Wetan), sekretaris Tarsono (Kuwu Tanjungpura), dan anggota Abdul Gani (Kuwu Bugel), Rasmana (Kuwu Kroya), Mulyo Arifin (Kuwu Jangga), Maman Suryaman (Kuwu Tenajar), Tabroni (Kuwu Kaplongan), dan Nurfatah (Kuwu Sukaurip).

 

Bidang Desa Kawasan Hutan sebagai ketua Endang Saputra (Kuwu Jatimulya), sekretaris Mulus (Kuwu Sanca), dan anggota Suwarno (Kuwu Tumaritis), Sutarwin (Kuwu Tanjungkerta), Daska (Kuwu Jambak), Sobari (Kuwu Sukamulya), Edi Mukidin (Kuwu Tegal Mulya), dan Tasmad (Kuwu Pecuk). Kemudian Bidang Desa Pesisir ketua Dirham Faturahman (Kuwu Tegaltaman), sekeratris Jaedi (Kuwu Karangsong), dan anggota Toniat (Kuwu Patrol Baru), Sudarno (Kuwu Cemara Kulon), H Satori (Kuwu Cangkring), Dasuki (Kuwu Majakerta), dan A Wadi (Kuwu Tanjakan).

 

Sementara bidang terakhir yakni Bidang Hubungan Masyarakat, Telekomunikasi dan Lintas Organisasi diketuai Asmono (Kuwu Anjatan Utara), sekretaris Abd Rosal ST (Kuwu Karanglayung), dan anggota H Suparyo (Kuwu Temiyang), Tarkam AS (Kuwu Rajasinga), Dulgani (Kuwu Wanasari), Edi (Kuwu Kedungwungu), dan Karyono (Kuwu Terusan). (deni/www.humasindramayu.com)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu