Langsung ke konten utama

Bayar Ledeng Bisa Lewat Kantor Pos

*PT Pos dan PDAM Teken MoU

 

INDRAMAYU 24/4/2012 (www.humasindramayu.com) – Masyarakat Indramayu, khususnya pelanggan PDAM kembali diberikan kemudahan untuk membayar tagihan bulanan. Pasalnya, mulai bulan Mei 2012 mereka bisa melakukan pembayaran tagihan PDAM di Kantor Pos terdekat. Hal tersebut sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani bersama, Senin (23/4), di Pendopo Kabupaten Indramayu.

 

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Kepala PT Pos Indonesia Divisi Regional V Jawa Barat, Hariyanto SE MM, dan Direktur Utama PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu, H Suyanto MT. Ikut menyaksikan Plt Sekda Indramayu, H Ahmad Bachtiar SH, unsur Muspida, Ketua DPRD Drs HA Rozaq Muslim MSi, Kepala Kantor Pos Indramayu Norman Fitriadi, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kepala-kepala Kantor Pos kabupaten/kota di Jawa Barat, dan undangan lainnya.

 

Kepala PT Pos Indonesia Divisi Regional V Jabar, Hariyanto SE MM menjelaskan, kerjasama ini dilakukan untuk membantu masyarakat dalam melakukan pembayaran tagihan PDAM. Dengan adanya kerjasama ini maka masyarakat bisa melakukan berbagai macam pembayaran sekaligus di kantor pos. Mulai dari pembayaran listrik, angsuran motor, hingga tagihan PDAM dan yang lainnya.

 

Dikatakan Hariyanto, kerjasama dengan PDAM juga sudah dilakukan di sejumlah kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Diantaranya Kota dan Kabupaten Bandung, Purwakarta, Tasikmalaya dan Karawang. Khusus untuk Kabupaten Indramayu, tuturnya, akan dilakukan pelayanan di satu kantor pos utama dan 16 kantor cabang, serta di agen-agen kantor pos yang ada di berbagai pelosok Indramayu.

 

"Pada intinya, melalui kerjasama ini kami ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat," tandas Hariyanto, didampingi Kepala Kantor Pos Indramayu, Norman Fitriadi.

 

Sementara Direktur Utama PDAM Tirta Darma Ayu, H Suyanto MT mengatakan, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk komitmen PDAM untuk mengutamakan pelayanan terhadap pelanggan. Melalui kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan laba PDAM. Dikatakannya, selama ini tingkat pembayaran tagihan PDAM baru mencapai 80%, dan melalui kerjasama dengan PT Pos Indonesia diharapkan akan mengalami peningkatan.(oet/deni )

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu