Langsung ke konten utama

Bupati Kembali Salurkan Zakat Profesi

PASEKAN 23/2/2012 (www.humasindramayu.com) – Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kembali menyalurkan bantuan social yang merupakan bersumber dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Indramayu. Penyaluran diberikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan yakni untuk bantuan sembako, bantuan modal usaha, dan rehab rumah keluarga miskin. Kamis (23/2) penyaluran zakat berlangsung di tiga kecamatan yakni Pasekan, Sindang, dan Indramayu.

 

Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, zakat profesi yang dibagikan ini merupakan bersumber dari zakat yang diambil dari gaji pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu. Zakat ini merupakan bentuk kepedulian dari para PNS terhadap para kaum dhuafa.

 

Selain itu, lanjut Anna, dengan adanya penyaluran zakat profesi ini pengentasan kemiskinan di Kabupaten Indramayu bisa maksimal. Kemudian, untuk bantuan modal usaha kecil diharapkan pula dapat mengurangi tekanan para rentenir yang selama ini mencengkram para pedagang kecil. "Pedagang kecil yang selama ini mendapatkan modal dari hasil hutang dari bank harian atau rentenir bisa dihilangkan, Zakat yang disalurkan untuk modal ini mudah-mudahan bisa menghilangkan kebiasaan masyarakat untuk berhutang ke rentenir." katanya.

 

Sementara itu Ketua BAZ Kabupaten Indramayu H. Sadeli Ghozali menjelaskan, perolehan zakat yang didapat selama tahun 2011 yang lalu mendapat 8,5 miliar. Perolehan dana tersebut kemudian didistribusikan di kecamatan-kecamatan dengan sasaran untuk sembako sebesar 5 kg per orang dan masing-masing kecamatan mendapatkan 1 ton beras. Sedangkan untuk pemberian modal usaha per kecamatan masing-masing 50 orang mendapatkan modal sebesar 200 ribu per orang. Dan untuk rehab rumah keluarga miskin masing-masing mendapatkan 5 juta rupiah untuk 4 orang di tiap kecamatannya.  

 

Camat Pasekan Iskandar, SH mengatakan, penyaluran zakat diwilayahnya selain bersumber dari BAZ kabupaten juga bersumber dari BAZ kecamatan, sehingga jumlah yang disalurkan melebihi quota. Rumah yang yang direhab pun jumlahnya mencapai 6 rumah.

 

Sebelumnya, penyaluran zakat sudah dilakukan di beberapa kecamatan yaitu Cikedung, Terisi, Kertasmaya, Sukagumiwang, Tukdana, Bangodua, Jatibarang, Widasari, Balongan, Sliyeg, dan Cantigi. (deni/www.humasindramayu.com)

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu