Langsung ke konten utama

34,7 Miliar Untuk Usaha Nelayan Indramayu

KANDANGHAUR 25/2/2012 (www.humasindramayu.com) -  Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sharif Cicip Sutardjo memberikan bantuan kepada para nelayan di Kabupaten Indramayu. Total bantuan yang diberikan mencapai 34,7 miliar dan diterima secara simbolis oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah, Sabtu (25/2) di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur.

 

Bantuan tersebut terdiri dari Rp 18.732.500.000,  yang berasal dari Kementrian Kelautan dan Perikanan berupa tujuh paket yakni Paket Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), paket Iptekmas budidaya udang, paket Iptekmas budidaya rumpul laut, paket Iptekmas modul rumah ikan, paket Iptekmas model pengembangan unit peningkatan nilai tambah ikan hasil tangkapan, paket alat pemurni garam, dan klinik Iptekmas Minabisnis.

 

Kemudian sebesar Rp 7.039.000.000 berasal dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap yang dipergunakan untuk PUMP untuk 22 unit/KUB senilai Rp 2.200.000.000, 3 (tiga) unit kapal di atas 30 GT senilai Rp. 4.500.000.000, dan paket sarana perikanan tangkap program peningkatan kesejahteraan nelayan senilai Rp. 339.000.000.

 

Bantuan yang lain datang dari Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau kecil senilai Rp. 8.930.500.000 yang diperuntukan Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) sebesar Rp. 830.000.000 dan BLM Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) sebesar Rp. 8.100.500.000.

 

Pada kesempatan itu Menteri Kelautan dan Perikanan juga menyerahkan 2.367 Kartu Nelayan bagi para nelayan di Kabupaten Indramayu, menyerahkan bibit rumput laut hasil seleksi klon sepada kelompok nelayan. Untuk mendukung peningkatan hasil tangkapan nelayan dengan berbasis teknologi, menteri juga meresmikan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), meresmikan klinik iptek minabisnis dan menandatangani Peta Informasi Daerah Penangkapan Ikan (IDPI).

 

Pada acara kunjungan menteri tersebut juga dilakukan penandatangan kesepakatan bersama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu tentang penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kelautan dan perikanan. Penandatanganan dilakukan oleh Prof. DR. Rizald Max Rompas dengan Hj. Anna Sophanah. (deni/www.humasindramayu.com)

 

Postingan populer dari blog ini

Dinkes Perketat Penjualan Pil Dextro

INDRAMAYU 28/11/2012 ( www.humasindramayu.com ) – Untuk mengurangi nyawa melayang akibat over dosis konsumsi pil dextro di Kabupaten Indramayu. Dinas Kesehatan telah menyebarkan surat edaran mengenai aturan pembelian pil berwarna kuning tersebut. "Surat edaran itu saya sebarkan ke seluruh apotek, toko obat, dan puskesmas," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, Selasa (27/11). Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa seluruh apotek, toko obat, maupun puskesmas untuk tidak menjual pil dextro secara sembarangan. Untuk penjualan pil dextro kepada masyarakat umum, hanya bisa maksimal sepuluh butir atau dengan resep dokter. Dedi mengakui, pil dextro merupakan obat bebas yang bisa dijual secara bebas tanpa membutuhkan resep dari dokter. Namun, mengingat banyaknya penyalahgunaan pil dexro hingga menyebabkan korban berjatuhan, maka aturan itu terpaksa diterapkan. "Jika ada apoteker yang melanggar aturan itu, maka izinnya aka

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa

Rara Roga, Refleksi Sunyi Kesucian Jiwa Matahari telah lama tertidur di peraduannya. Bintang-bintang bersembunyi di balik awan kelam. Burung malam telah jauh meninggalkan sarangnya. Kicauannya menyapa dedaunan yang basah sisa hujan sore hari. Angin malam mengendap-endap dalam gelap, menelisik sisi kanan-kiri tanggul Cimanuk, mencari jejak yang telah lama hilang terkubur lumpur Gunung Papandayan. Namun, permukaan air di muara sungai Cimanuk sangat tenang. Tidak ada riak air yang bergejolak. Tidak ada turbulensi pusaran air yang besar. Apalagi banjir bandang yang menjebol tanggul dan merendam ratusan desa sepertu puluhan tahun yang silam. Malam itu hilir sungai Cimanuk sangat tenang dan teramat tenang. Seolah tidak terpengaruh dengan kebisingan dan keriuhan di atas punggungnya. Di bawah temaram lampu Taman Cimanuk, diiringi suara gamelan, tampak gadis-gadis melenggak-lenggokan badannya dengan gemulai. Tangan dan jari-jemarinya bergerak lentur mengikuti irama

Sendratari Babad Dermayu, Kisah Indramayu Dalam Tarian

        Berlatang belakang kain putih yang membentang di bawah tugu bambu runcing di alun-alun Indramayu, pagelaran seni Sendratari Babad Indramayu sangat memukau penonton. Berkolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Drs. Wregul W. Darkum ini menceritakan perjalanan Kota Indramayu   dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17, mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam.         Pertunjukan dibuka dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa. Belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu